BALI TRIBUNE - Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kabupaten Badung menggelar Forum Group Discussion (FGD) Hasil Innovation Festival (Innofest) Kabupaten Badung tahun 2017, dimana Fish-Go; aplikasi android untuk meningkatkan jumlah tangkapan ikan menuju Kabupaten Badung yang berdikari dari Tim Fakultas Kelautan dan Perikanan Unud menjadi juara 1 Lomba Innofest Badung 2017 tingkat Mahasiswa.
FGD tersebut dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesra IB Yoga Segara, Asisten Adminstrasi Umum Cok Raka Darmawan, Tim Majelis Kelitbangan, Tim Kelitbangan, Perangkat Daerah terkait di ruang Kriya Gosana Puspem Badung, Rabu (6/12).
FGD menghadirkan narasumber dari pemenang Innofest Badung I Gede Merta Yoga Pratama dari Fakultas Perikanan dan Kelautan Unud.
Kepala Badan Litbang Badung I Wayan Suambara mengakui memang tim dari Fakultas Perikanan dan Kelautan Unud telah menjadi juara I tingkat Mahasiswa pada lomba Innofest Badung. Ia menilai inovasi dari mahasiswa ini patut ditindaklanjuti dan didukung oleh pemerintah, karena melalui inovasi ini akan membantu masyarakat nelayan tradisional di Badung, sehingga hasil penangkapan ikan mampu meningkat.
Dalam pemaparannya terkait Fish-Go, I Gede Yoga Pratama dari Fakultas Perikanan dan Kelautan Unud menjelaskan bahwa, latar belakang inovasi fish-go ini dimana 2/3 wilayah Indonesia merupakan lautan dengan keanekaragaman hayati melimpah.
Garis pantai Indonesia sepanjang 95.161km2 dan menjadi negara dengan garis pantai terpanjang ke-2 di dunia. Luas perairan tresebut memiliki potensi sumnerdaya pesisir dan laut yang besar. Secara signifikan belum memberi peran yang kuat terhadap pertumbuhan perekonomian dan peningkatan pendapatan kasyarakat pesisir Indonesia. Untuk di Badung, masyarakat pesisir sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Pantai Kedonganan, Badung salah satunya sebagai Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) terbesar di Provinsi Bali.
Guna meningkatkan hasil tangkapan nelayan diperlukan strategi yang tepat dengan memanfaatkan perkembangan teknologi demi kesejahteraan masyarakat pesisir. Ada dua teknologi potensial yang dikombinasikan yaitu dengan penginderaan jauh dan aplikasi android. Kesimpulannya integrasi dari data penginderaan jauh dan Sistem Inovasi Geografis dalam pembuatan aplikasi android adalah sebagai penyedia sumber data. Dari aplikasi android Fish-Go ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan menyukseskan program pemerintah.
Tim Majelis Kelitbangan, mengapresiasi inovasi Fish-go ini dan diharapkan pihak pemerintah dapat mendukung teknologi ini. Namun sebelum fish-go ditetapkan bagi nelayan, diharapkan tim dari mahasiswa dapat membuktikan aplikasi ini di lapangan sehingga benar-benar aplikasi ini dapat meningkatkan tangkapan nelayan. Kegiatan ini tentunya dengan bekerjasama dengan salah satu kelompok nelayan dan mendapat dukungan penuh dari Pemkab Badung.