BALI TRIBUNE - Pembangunan gerase di Kantor Camat Kintamani terancam mubazir. Pasalnya, hampir setahun lebih selesai dibangun, garase tidak kunjung gigunakan untuk base camp mobil pemadam kebakaran. Kini bangunan dengan kontruksi baja itu, hanya dimanfaatkan parkir kendaraan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas disana.
Dari pantauan di Kantor Camat Kintamani, Senin (3/7), pembanguan garase yang apada awalnya peruntukan untuk garase mobil pemdam kebakara, justru kini beralih fungsi sebagai parkiran kendaraan ASN yang bertugas di Camat Kintamani. Puluhan motor dan mobil tampak diparkir di sana.
Tujuan awal penempatan armada Damkar di Kintamani , melihat tingginya potensi terjadi kebakaran, baik yang menimpa pemukiman warga maupun kebakaran hutan. Melihat potensi itu, maka Pemkab Bangli berencana menempatkan armada damkar di Kintamani. Akhirnya dipilihlah, Kantor Camat Kintamani, untuk base camp armda kebakaran. Rencana itu, kemudian direalisasikan dengan penggaran pembangunan grease sekitar tahun 2016 lalu. Namun sayang, meski pembangunan tuntas, mobil damkar tak kunjung ditempatkan di lokasi.
Sekretaris Dinas Pol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Bangli Dewa Agung Suryadarma saat dikonfirmasi, Senin (3/7), mengatakan belum direalisasikannya penempatan armada damkar di Kintamani, karena masih ada beberpa kendala, seperti masalah terbatasnya personel yang dimiliki.
Kata Suryadarma, dengan 29 personel yang ada telah terbagi habis, dengan tiga shif. Setiap regu beranggotakan sekitar 9 anggota, dari jumlah itu juga berbagi tugas piket, yakni tugas dari jam 7 malam hingga 7 pagi. Dengan komposisi itu, jelas dia, tentunya tidak mungkin untuk dipecah lagi untuk ditempatkan di Kintamani.
Kendala lainya yakni masih terbatasnya armada yang dimiliki, dari 4 armada yang ada, dua sudah tua, jadi yang efektif hanya dua. “Dari 4 armada yang kita miliki yang efektif hanya dua, sementara sisanya sudah tua sehingga rawan mogok" ungkapnya.
Ke depannya, kata dia, pihaknya akan mengajukan penambahan armada damkar, sementara untuk personel, pihaknya berharap BKD untuk melakukan rekrutmen personel khusus untuk petugas damkar ini. “Kalau memang memungkikan BKD bisa merekrut petugas damkar, bukan memanfaatkan PTT yang telah ada" tegas Suryadarma.
Sementara untuk mengantsipasi musim kamarau yang rawan bahaya kebakaran hutan? Kata pejabat asal Susut ini telah melakukan persiapan dengan melakukan berbagai pelatihan, baik dengan petugas BPBD maupun gabung dengan pihak kepolisian. Informasi yang didapat di Pemkab Bangli, tidak kunjung ditempatkan mobil Damkar di Kintamani, lantaran minimnya personil. Jadi tidak mungkin personel yang ada saat ini dipecah dua, untuk ditempatkan di Kintamani.
“Dulu sempat ada wacana dari BKD untuk memanfaatkan Pegawau Tidak Tetap (PTT) untuk dilatih menjadi petugas damkar. Namun hal itu tidak jelas kelanjutanya ” ujar salah petugas Damkar Bangli, yang namanya enggan ditulis.