Gubernur Pastika Kunjungi Pos Pantau Rendang | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 November 2024
Diposting : 30 June 2018 17:29
Release - Bali Tribune
TINJAU - Bali Made Mangku Pastika pagi ini, Jumat (29/6) langsung turun ke lapangan meninjau Pos Pengamatan Gunung Api Agung Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Desa Rendang, Karangasem.
BALI TRIBUNE - Guna memastikan perkembangan kondisi terkini Gunung Agung yang sejak 2 hari lalu diberitakan kembali mengalami erupsi, Gubernur Bali Made Mangku Pastika pagi ini, Jumat (29/6) langsung turun ke lapangan meninjau Pos Pengamatan Gunung Api Agung Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Desa Rendang, Karangasem.
 
Saat diwawancara oleh awak media seusai mendapat penjelasan dari pihak Pos Pantau, Gubernur Pastika menjelaskan walaupun sempat mengalami peningkatan aktivitas vulkanik pada tanggal 27 dan 28 Juni kemarin, kondisi Gunung Agung saat ini sudah berangsur-angsur membaik. Hal ini dipastikan dengan menurunnya grafik pendeteksi, dan bahkan mulai jam 4 subuh hari ini grafik sudah pada tingkat dasar dan datar. "Selama 2 hari sebelumnya memang sempat terjadi peningkatan, namun mulai subuh tadi sudah membaik. Dari data yang ada, letusan-letusan kecil masih tetap terjadi tapi grafiknya cenderung menurun. Kecuali ada hal-hal lain, seperti gempa tektonik diseputar gunung yang akan menyebabkan kembali terjadinya pengumpulan magma dan menyebabkan letusan lagi. Mudah-mudahan sih tidak, grafiknya sudah datar kembali, semoga ini bisa terus bertahan," tegas Pastika.
 
Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Gubernur Pastika menghimbau kepada masyarakat terutama yang berlokasi pada area status Siaga agar tetap waspada mematuhi himbauan dari petugas. "Kita harus pantau terus supaya ada deteksi dini dan ada peringatan dini, jadi bagi masyarakat yang berada disekitar gunung harus mematuhi radius 4 km itu. Statusnya Siaga, jadi yang berada sepanjang radius 4 km itu masih berbahaya, diluar itu dinyatakan masih aman," ujar Pastika seraya menyatakan Pemerintah terus siaga akan segala kemungkinan yang terjadi, dan bahkan jika kemungkinan terburuk pun terjadi pemerintah akan siap untuk mengurus para pengungsi, konsumsi dan lain sebagainya. 
 
Terkait hembusan angin yang mengarah ke arah Barat Daya dan Barat, yang menerbangkan abu vulkanik hingga mengganggu aktivitas penerbangan menurut Gubernur Pastika menjadi persoalan yang paling urgen untuk mendapat penanganan. Dengan dibatalkannya beberapa penerbangan tentunya mengganggu jadwal para penumpang, yang tak terlepas dari citra pariwisata Bali. "Persoalan penumpang yang terhambat dibandara dengan adanya pembatalan penerbangan saat ini perlu mendapat penanganan, karena menyangkut citra pariwisata kita. Jadi saya ingin ingatkan kembali SOP yang sudah dirancang dulu jika Bandara tutup, diantaranya free akomodasi selama 3 hari seperti janji mereka sebelumnya, bantuan logistik, dan penyiapan kendaraan-kendaraan untuk mengantarkan para penumpang menuju bandara-bandara terdekat yang masih aman misal ke Lombok bisa juga ke Surabaya," jelasnya seraya menyatakan sudah memerintahkan jajarannya yang terkait diantaranya Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali untuk mengadakan koordinasi lebih lanjut dengan pihak bandara, "Mereka sudah lebih dulu disana, habis dari sini saya akan menyusul ke bandara," pungkas Pastika meninggalkan Pos Pantau. 
 
Hal senada disampaikan Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Agung Dewa Made Mertayasa bahwa gempa tremor yang sempat terjadi selama 2 hari kemarin sudah berhenti dari jam 5 pagi tadi, hal ini menunjukkan fluida tidak menuju kawah lagi. "Jika asapnya, kalau dilihat dari rekaman seismik memang masih ada, tapi hanya berupa hembusan-hembusan yang berasal dari hawa panas lepasan fluida yang terkena air hujan. Namun jika dilihat dari rekaman yang kemarin dari jam 12 hingga jam 5 pagi tadi, artinya fluida mengalir terus, yang jelas ada penambahan lava yang membeku menjadi batu dan pasir sehingga ada penambahan kubah lava. Meletusnya sebenarnya cuma sekali pada tanggal 27 itu saja, cuma karena fluidanya mengalir terus jadi ya keluar asap juga. Logikanya seperti pemanasan aspal kan mengeluarkan asap terus menerus itu," ujarnya seraya menghimbau masyarakat agar menggunakan masker untuk menjaga kesehatan dari bahaya abu vulkani dan area radius 4 km untuk sementara diharapkan tidak lagi ada aktivitas.