Diposting : 3 September 2018 21:46
Djoko Moeljono - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Asia Pacific Music Meeting (APaMM), sebuah konferensi tempat bertemunya semua founder festival di seluruh dunia untuk tahun 2018 ini kembali digelar di Korea. Sedikitnya, selama tiga tahun berturut-turut belakangan ini, Anom Darsana, pemilik Antida Musik Indonesia, kembali diundang untuk menjadi pembicara di panel APaMM sebagai salah satu delegasi mewakili Indonesia.
“Bertepatan dengan APaMM ini, akan ada juga “Ulsan World Music Festival (UWMF). Hal ini membuat saya sangat antusias untuk mengirim musisi Tanah Air agar dapat mengisi panggung di ajang tersebut,” demikian pernyataan Anom Darsana, sebelum bertolak ke Korea,Minggu (2/9) kemarin.
Anom Darsana memang sangat jeli dalam melihat peluang untuk meraih kesempatan. Anom juga mengirimkan beberapa biografi musisi-musisi di Bali untuk diajukannya kepada pihak UWMF, hingga akhirnya terpilihlah “Rhythm Rebels”, band yang terdiri dari Reza Achman (drum), dan Rizal Abdul Hadi yang membawakan instrumen tradisional asal Sunda (Awi Goong).
“Korea yang memilih langsung. Antida Music sempat mengajukan beberapa nama musisi kepada pihak APaMM untuk tampil pada Ulsan World Music Festival, dan pihak Korea yang mengkuratori nama-nama tersebut, sekaligus yang memilih siapa yang akan ditampilkan di Ulsan World Music Festival. Akhirnya, Rhythm Rebels dan tim Antida Musik Indonesia pun berangkat ke Korea untuk menggebrak panggung UWMF,” kata Anom Darsana.
Sebelumnya, ada beberapa musisi asal Korea, seperti Kim So Ra sempat tampil pada acara TedX Ubud (Mei 2018), Naedrum pernah tampil pada ajang Pesta Kesenian Bali (PKB), Juli 2018, dan A-FUZZ yang sempat hadir sekaligus tampil menghibur para penikmat musik pada evemt “Ubud Village Jazz Festival”, Agustus 2018.
“Sudah seyogyanya hal ini terjalin dengan baik setiap tahunnya, serta tidak menutup kemungkinan talenta-talenta musisi Tanah Air dapat terus menerus menjadi gaung yang didengungkan di kancah dunia,” harap Anom Darsana.