balitribune.co.id | Negara - Komitmen pengembangan kakao Jembrana tidak hanya produksi di hulu tapi juga pengembangan di hilir dengan cokelat hasil produksi dari biji kakao beserta turunan lainnya. Ditambah lagi, dengan adanya Rumah Produksi Bersama Cokelat atas bantuan Pemerintah Pusat, kini Jembrana telah siap memasarkan produk olahan cokelat sebagai bagian hilirisasi produk kakao petani Jembrana.
Selama ini biji kakao Jembrana dikenal sudah menembus pasar ekspor dengan kualitas premium, kini sedang menyasar produk olahan cokelat sehingga makin meneguhkan predikat Jembrana sebagai kota cokelat kelas dunia. Langkah makin mengenalkan kakao Jembrana salah satunya dengan deklarasi Jembrana sebagai Kota Cokelat dikenalkan pada pelaksanaan Internasional Jembrana Bali Chocolate Festival (IJB Chocofest) berlangsung selama dua hari pada Jumat (2/2) dan Sabtu (3/2) di Kebun Raya Jagatnata Jembrana.
Tampak hadir Menteri Koperasi dan UKM RI yang diwakili oleh staf ahli bidang Ekonomi Makro RI Rulli Nuryanto, Wakil Bupati IGN Patriana Krisana serta jajaran Forkopimda. Tampak juga hadir tamu tamu asing wisatawan mancanegara berbaur dengan masyarakat memadati areal Kebun Raya Jagatnata. Puncak rangkaian festival, Sabtu (3/2) dimeriahkan dengan pameran UMKM dengan berbagai makanan ataupun minuman berbahan cokelat, pementasan tarian massal, pagelaran musik, teatrikal budaya, tarian massal hingga jegog mebarung.
Khusus di hari pertama Jumat (2/2), juga diadakan workshop film secara gratis yang dipandu oleh sutradara kenamaan Reza S Surianegara. Tujuannya mengenalkan berbagai potensi Jembrana melalui sarana video pendek. Pada puncak IJB Chocofest ditandai pembacaan surat keputusan tentang penetapan Kabupaten Jembrana sebagai Kota Coklat oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kabupaten Jembrana. Selebrasi dilakukan dengan menembak panah, diikuti oleh tos minum coklat, Sabtu (3/2) malam.
Usai launching Jembrana Kota Coklat dan Internasional Jembrana Bali Chocolate Festival 2024, Bupati Tamba mengatakan peluncuran Jembrana Kota Cokelat dan International Jembrana Bali Chocholate Festival 2024 sebagai hilirisasi produk petani kakao Jembrana. Guna mendapat nilai tambah yang lebih tinggi, kakao Jembrana perlu diolah menjadi sebuah produk cokelat.
“Pemerintah Pusat memberikan bantuan rumah produksi bersama cokelat yang dapat memproduksi olahan cokelat yang bernilai ekonomis lebih tinggi,” ujarnya.
“Jembrana juga kini memiliki tantangan baru bagaimana untuk dapat memasarkan produk olahan cokelat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar International Jembrana Bali Chocholate Festival,” imbuhnya.
Menurutnya Kakao Jembrana selama ini dikenal sebagai komoditas unggulan sektor pertanian dan perkebunan. Bahkan kualitasnya sudah diakui dunia dengan ekspor biji kakao dengan kualitas premium. Selama ini setiap kali ekspor cokelat ke Eropa dan Amerika Serikat volumenya bisa mencapai 12 ton.
Oleh karena itu, Pemkab Jembrana dikatakannya akan terus berkomitmen mengembangkan kakao Jembrana tidak hanya produksi di hulu tapi juga pengembangan di sektor hilir dengan cokelat hasil produksi dari biji kakao beserta turunan lainnya.
“Jembrana dikenal sebagai penghasil biji cokelat fermentasi berkualitas yang telah diekspor ke sejumlah negara. Kami tidak ingin hanya produk mentah yang dipasarkan, tapi bagaimana Kabupaten Jembrana juga bisa memproduksi olahan cokelat yang siap untuk dinikmati,” tandasnya.
Launcing Jembrana Kota Coklat dan pelaksanaan IJB Chocofest ini diapresiasi pemerintah pusat. Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Koperasi dan UKM RI Rulli Nuryanto, mengapresiasi inisiatif Kabupaten Jembrana dalam mengembangkan potensi tanaman kakao. Pihaknya menekankan pentingnya bersinergi untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal.
“Saya harap pelaku umkm dan koperasi dapat menghasilkan produk kakao yang bernilai tinggi dan berkualitas baik serta berdaya saing hingga dapat ke pasar ekspor,” tandasnya.