Kabur, Tahanan Polsek Ubud Bawa Lari Motor Polisi | Bali Tribune
Diposting : 17 October 2016 10:04
redaksi - Bali Tribune
Aji Wijayanto (baju oranye) saat gelar perkara kasus pencurian beberapa waktu lalu. (ata)

Gianyar, Bali Tribune

Pelaku pencurian yang ditahan di Mapolsek Ubud, Aji Wijayanto (21), memang benar-benar nekad. Ia telah mempermalukan jajaran Polsek Ubud dengan kabur dari tahanan dengan membobol plafon sel tahanan. Tak hanya itu, dalam pelariannya, ia membawa serta satu unit sepeda motor milik petugas kepolisian yang terpakir di Asrama Polsek Ubud.

Informasi yang dihimpun Bali Tribune, Aji kabur pada Sabtu (15/10/2016) dini hari. Dari penjelasan salah seorang petugas jaga, sekitar pukul 02.00 Wita, sempat dilakukan pengecekan oleh petugas di Mapolsek Ubud, Aji terlihat sedang tertidur pulas di dalam sel tahanannya. Sabtu pagi, dia sudah tidak ada di dalam sel. Sementara, kondisi plafon sel tahanannya rusak akibat dijebol.

Bersamaan dengan itu, ada pula laporan kehilangan satu unit sepeda motor Honda Vario di Asrama Polsek milik Babinkamtibmas Desa Peliatan, Wayan Sukarta. Diduga, sepeda motor tersebut dibawa kabur pelaku karena saat ditinggal pemiliknya, kunci masih tercantol. Jajaran Polres Gianyar yang mengetahui informasi ini pun langsung diterjunkan ke lapangan melakukan perburuan.

Hingga Minggu (16/10/2016) sore, pengejaran belum membuahkan hasil. Kanit I Satreskrim Polres Gianyar, Ipda OGN Winangun, saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa itu. Dikatakan, hingga kini seluruh jajaran Polres Gianyar masih melakukan pencarian. Sejumlah perbatasan, termasuk terminal dan pelabuhan terus dipelototi petugas kepolisian.

Menurutnya, dugaan sementara, Aji masih berada di Bali. "Kami masih melakukan pencarian, mohon doanya semoga cepat tertangkap," ucapnya. Untuk diketahui, Aji ditangkap Unit Reskrim Polsek Ubud sekitar sebulan lalu karena terlibat kasus pencurian di sejumlah lokasi di Ubud, Denpasar, dan Badung.

Dalam aksinya, dia pernah membobol Ubud Market dan Ayu Ubud Villa pada Juli 2016. Kemudian pada Agustus, pelaku beraksi di Seven Sky. Modus yang digunakan pelaku dalam menjalankan aksinya cukup rapi. Bahkan, ia rela menginap di sebuah akomodasi yang banyak wisatawan, seperti bungalow, vila, bahkan hotel.(ata)