BALI TRIBUNE - Pertumbuhan bisnis kuliner di Bali masih menjanjikan. Tak heran, banyak pengusaha masih mengembangkan bisnis ini. Salah satunya Lumen Corps yang merupakan holding company yang bergerak di bidang kontruksi, bengkel (otomotif), IT, F&B, Snacks. Lumen memiliki dan mengelola beberapa resto salah satunya Warung Kahuna.
“Kami lebih suka menyebutnya warung dibanding resto, kesannya lebih membumi. Kami tawarkan konsep berbeda dalam pengelolaan warung yang ada di bawah kami,” ujar pemilik Kahuna Resto, Tasha Elizabeth, ditemui di Seminyak, Badung, Kamis (25/1). Menurut Tasha, pihaknya melakukan ekspansi ke Bali untuk meraup pasar pariwisata.
Warung Kahuna memiliki konsep penggabungan kuliner, yoga, dan menari menawarkan suasana outdoor yang memanfaatkan kearifan lokal, pemandangan sawah, menawarkan masakan lokal dan rumahan. Potensi pasar inilah yang betul betul dikembangkan. “Kahuna berarti ombak, filosofinya mampu mengayomi dengan menyediakan cita rasa kuliner lokal dan western,” jelasnya.
Tasha mengatakan, sebagian resepnya merupakan warisan orang tua. Dia mengakui, meskipun kondisi saat ini masih belum stabil namun tidak menyurutkan langkah pengembangan bisnis. Bahkan ke depan pihaknya punya proyeksi bisnis untuk mengembangkan penginapan berbasis budget karena market di Bali masih ada, khususnya bidang kuliner.
“Warung ini didirikan sebagai tempat yang menjanjikan baik turis lokal ataupun mancanegara. Konsep alam yang ditawarkan tidak terlepas dengan penyembuhan alam,” ujarnya sembari berujar dirinya tidak segmented dalam memilih pasar, Warung Kahuna terbuka bagi semua kalangan. “Konsep kuliner, yoga, dan tari ditawarkan untuk membedakan dengan tempat lain,” tutupnya.