BALI TRIBUNE - Kasus kematian secara ulah pati kembali terjadi di wilayah Kecamatan Mendoyo secara beruntun. Kali ini seorang warga, I Gusti Putu Suardana (44) dari Banjar Kepuh, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana ditemukan tewas karena gantung diri, Senin (24/4). Korban yang menghakhiri hidupnya dengan cara gantung diri ini merupakan adik dari I Gusti Komang Suara (52) ditemukan tewas karena jatuh dari pohon kelapa pada Rabu (19/4) lalu.
Kasus gantung diri ini diketahui peratamakali oleh oleh istri korban, Ni Nengah Narmi (50) bersama anaknya Gusti Ngurah Kade Sujana Putra (26). Korban yang sehari-harinya sebagai petani ini ditemukan oleh kedua saksi sudah dalam keadaan tidak bernyawa sekitar pukul 15.30 Wita. Saat ditemukan korban dalam posis menggantungkan dirinya pada batang bambu yang melintang diatas kamar tidurnya dengan menggunakan kain selendang motif batik warna cokelat.
Dari keterangan saksi, diketahui korban masuk kamar tidur untuk istirahat sekitar pukul 10.00 Wita. Saat korban masuk ke dalam kamar tidur itu sempat dilihat oleh istrinya, bahkan keduanya juga sempat berbincang-bincang. Kemudian sekitar pukul 15.30 Wita saat istri korban kembali masuk kamar tidur untuk mengganti pakaian, suaminya didapati sudah dalam keadaan lemas tergantung pada jeratan simpul selendang pada batang bambu yang melintang di atas kamar tidur. Mengetahui suaminya gantung diri, saksi berteriak hingga anaknya bersama dengan keluarga yang lainnya datang masuk kedalam kamar.
Bahkan saat itu situasi rumah sedang ramai dan warga sibuk mempersiapkan upacara pengabenan kakak korban yang sebelumnya meninggal dunia akibat jatuh dari pohon kelapa pada Rabu lalu. Akhirnya korban langsung diturunkan oleh warga. Saat diturunkan kondisi jenazah ayah empat orang anak ini sudah dalam keadaan kaku dan meninggal dunia.
Kapolsek Mendoyo, Kompol Anak Agung Sukasana dikonfrimasi, kemarin, melalui Kanit Reskrim Reskrim Polsek Mendoyo Iptu H.M Andi Yaqin, membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya bersama Tim Identifikasi Satreskrim Polres Jembrana dibantu tim medis telah melakukan oleh TKP. Dari hasil pemeriksaan luar terhadap jenazah korban yang dilakukan oleh dr. Paramita Sesatyo dari Puskesmas I Mendoyo tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban dan hanya terdapat bekas jeratan pada bagian leher serta kemaluan tidak ada keluar sperma dan pada dubur tidak mengeluarkan cairan.
Pihaknya kini masih melakukan pendalaman untuk mengetahui motif korban hingga nekat gantung diri karena dari keterangan pihak keluarga menyatakan tidak ada permasalahan apapun. Kini jenazah korban disemayamkan di rumah duka.
Kakak beradik yang meninggal dunia ini merupakan slaha satu keluarga tidak mampu. Dari informasi keduanya tinggal di rumah sederhana yang merupakan bantuan bedah rumah.