Kemnaker Fasilitasi Skill SDM Rebut Peluang Dalam & Luar Negeri | Bali Tribune
Bali Tribune, Sabtu 30 November 2024
Diposting : 27 November 2018 00:11
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
M. Hanif Dhakiri
BALI TRIBUNE - Pemerintah Indonesia terus menggenjot keahlian sumber daya manusia (SDM) agar mampu mengambil peluang kerja baik di dalam maupun luar negeri untuk berbagai sektor. Sehingga saat ini pemerintah memberikan pemagangan untuk ratusan ribu SDM di Tanah Air guna menambah dan memperbaharui skill/keahlian dimasing-masing bidang. Demikian disampaikan Menteri Ketenagakerjaan RI, M. Hanif Dhakiri usai membuka Asean Trade Union Council Leaders Meeting di Nusa Dua, Badung, Sabtu (24/11). 
 
Terkait acara itu dia menyatakan cukup penting karena melibatkan seluruh serikat pekerja di Asean. "Kita berharap acara ini sukses bisa melahirkan terobosan-terobosan pemikiran terutama menghadapi perubahan dunia kerja yang begitu masif," ucap Hanif. 
 
Menurutnya, ada banyak tantangan yang dihadapi SDM Indonesia. Namun yang menjadi sorotan adalah struktur angkatan kerjanya. Sebab, dari sekitar 131 juta angkatan kerja ini masih didominasi atau 58 persen merupakan lulusan tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP).
 
"Pemerintah terus menggenjot pendidikan dan pelatihan untuk memfasilitasi mereka agar punya skill yang memadai bisa mengubah skill-nya dan meningkatkan skill-nya sehingga pekerjaan mereka juga bisa lebih fleksibel," terang Hanif. 
 
Lanjut dia mengatakan, begitu pun Kementerian Ketenagakerjaan sudah membuat kebijakan triple skilling bagi yang belum mempunyai keahlian. SDM yang tidak memiliki skill ini difasilitasi dengan program skilling supaya mempunyai keahlian. Sedangkan yang telah memiliki skill difasilitasi dengan program up-skilling agar bisa meningkatkan keahliannya. 
 
Hal ini dikatakan Hanif bertujuan untuk meningkatkan karir yang dapat mendukung pekerjaan masing-masing. "Maka harus ada skill yang di upgrade sehingga levelnya naik. Sedangkan yang sudah punya skill, jika memerlukan perubahan skill kita kasih program re-skilling. Sehingga ada satu sektor yang agak berubah, orang bisa bergeser ke skill lain, sektor yang lain kalau punya skill baru," bebernya. 
 
Tahun ini disebutkannya ada sekitar 170 ribu pemagangan yang dilakukan pemerintah bersama industri seperti Kadin, Apindo. Tetapi pada tahun 2019 mendatang jumlah itu akan digenjot menjadi 400 ribu peserta pemagangan. Hal ini untuk berbagai sektor seperti teknologi informasi, otomotif, industri makanan dan minuman serta lainnya. Upaya itu diyakini sebagai salah satu cara cepat untuk melakukan masifikasi SDM Indonesia yang berkualitas. "Peluang tenaga kerja Indonesia sangat bergantung pada sejauh mana investasi SDM yang kita lakukan. Salah satu kunci SDM yang berkualitas adalah pelibatan secara masif industri. Ini sekarang yang sedang dilakukan pemerintah," jelasnya. 
 
Dengan demikian diharapkan SDM di Tanah Air mampu mengambil peluang kerja tidak hanya di dalam negeri, juga di luar negeri. Hal ini dikarenakan konsep pasar kerja sekarang ini sudah terintegrasi antara pasar kerja dalam negeri dengan luar negeri yang telah menyatu. "Kita melatih orang itu ya untuk kerja di dalam negeri atau untuk bekerja di luar negeri. Karena pasar kerjanya sudah menyatu dan orang punya kebebasan untuk memilih yang penting pemerintah menyiapkan skill dari tenaga kerja kita untuk bisa masuk ke pasar kerja dalam negeri maupun luar negeri," tutupnya.