Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Kenalkan Potensi & Destinasi Wisata Papua Barat

Bali Tribune/ TRAVEL AGENT - Pelaku pariwisata di Papua Barat saat mengenalkan potensi dan destinasi wisata di daerahnya kepada travel agent di Bali
balitribune.co.id | Kuta - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Papua Barat mempromosikan potensi dan destinasi wisata yang ada di provinsi tersebut dihadapan anggota Biro Perjalanan Wisata (Asita) Bali di Kuta, Badung, Jumat (5/7). Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Papua Barat, Yusak Wabiya kepada balitribune.co.id |  -  mengatakan bahwa pihaknya bermaksud untuk membangun pemahaman bersama dengan Asita di Bali melalui table top agar lebih gencar mempromosikan destinasi wisata yang ada di Papua Barat. 
 
Provinsi yang memiliki 160 suku tersebut tidak hanya mengandalkan potensi wisata alam melainkan potensi lainnya seperti budaya, kuliner pun menjadi andalan guna mendatangkan ribuan turis asing. Potensi ini yang diharapkan untuk disebarluaskan oleh Asita kepada masyarakat dan wisatawan yang sedang berada di Pulau Dewata. "Sehingga harapan kami ke depan, bukan hanya Bali yang dikenal juga Papua Barat terutama Raja Ampat," katanya. 
 
Yusak menyampaikan, selain Raja Ampat, banyak potensi wisata di Papua Barat jika dikembangkan akan sama seperti Raja Ampat. Table top ini merupakan kegiatan awal dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Papua Barat bersama Dinas Pariwisata Raja Ampat dalam mengenalkan potensinya. Dia melihat, sejumlah travel agent begitu antusias untuk mendapatkan informasi terkait destinasi yang telah dijual maupun yang dikembangkan di Bumi Cendrawasih itu.  
 
"Promosi ini akan kami tingkatkan dan lakukan ke depan. Kami berharap Asita Bali dapat membantu untuk mepromosikan potensi wisata yang ada di Papua Barat baik yang masih merupakan potensi maupun yang sudah menjadi destinasi yang sudah siap dijual," harap Yusak. 
 
Dia menceritakan, Papua Barat selain ada objek wisata alam juga ada wisata budaya yang menjadi kebanggaan masyarakat setempat. Pulau Papua dikenal memiliki 250 suku. Namun di Papua Barat ada sekitar 160 suku. Otomatis terdapat 160 budaya yang bisa dikemas, sehingga bisa dipromosikan sebagai objek yang bisa dijual. 
 
Pihaknya menambahkan, selain budaya ada juga wisata sejarah yang sudah dikenal bahkan ada yang masih terpendam dan perlu digali. "Wisata bahari kita punya Raja Ampat, ada Kaimana mirip-mirip Raja Ampat juga memiliki potensi budaya yang sangat besar. Untuk membangun pariwisata di Papua Barat ini, kami mempunyai 3 strategi yaitu membangun KSP Raja Ampat, KSP Manokwari dan KSP Kaimana," jelas Yusak. 
 
KSP Raja Ampat yang menjadi unggulan adalah wisata bahari. Sedangkan Manokwari yang paling menonjol adalah wisata burung di pegunungan Arfak. Di pegunungan tersebut kata dia ada berbagai jenis burung dan didukung potensi lainnya. Kemudian di Kaimana terdapat Teluk Arguni. 
 
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat, Yusdi Lamatenggo menjelaskan, pada table top kali ini pihaknya mempromosikan Raja Ampat secara umum sebagai daerah wisata bahari yaitu diving dan aktivitas lainnya. Disamping itu, dia juga mempromosikan Festival Raja Ampat yang akan berlangsung pada Oktober 2019 mendatang. 
 
Dijelaskan, Festival Raja Ampat adalah salah satu festival terbaik di Indonesia.  Dimana pada 3 bulan lalu mendapat penghargaan terbaik nasional untuk kategori festival alam. "Kita mempromosikan homestay (rumah tinggal) penduduk di Raja Ampat," cetusnya. Hal ini mengingat Raja Ampat dikenal wisatawan sebagai destinasi yang sangat mahal mulai dari tiket pesawat dan resort. 
 
Guna mengurangi image mahal, pemerintah setempat melalui Dinas Pariwisata Raja Ampat mendorong alternatif lain yaitu meningkatkan keberadaan homestay milik penduduk asli bagi wisatawan yang enggan mengeluarkan dana lebih mahal untuk menginap di resort. 
 
"Kami ada alternatif lain, jadi kami harap pemilik homestay dapat menyampaikan kepada travel agent di Bali, apa yang mereka punya itu menjadi alternatif wisatawan yang tidak punya uang lebih, tapi bisa menikmati alam Raja Ampat," terang Yusdi. 
 
Dia menyebutkan, rata-rata tarif homestay Rp 400 ribu/orang per hari. Homestay di Raja Ampat sekarang ini peminatnya 99% adalah asing, sedangkan domestik masih sedikit. Melalui promosi ini, orang akan lebih tahu bahwa homestay di Raja Ampat itu bagus. Begitu pun kondisinya layak, seperti hotel dan dengan konstruksi tradisional di pinggir pantai berpasir putih dan dikelola oleh masyarakat. 
 
"Soal kebersihan pasti nomor satu, keamanan, fasilitasnya standar tidak ada AC dan pemanas air tapi betul-betul nuansa desa alami. Kita kampanye untuk sustainable tourism dan bisa tahu bagaimana pola kehidupan masyarakat di Raja Ampat," ucapnya. 
 
Dikatakan Yusdi, rata-rata setiap penduduk memiliki 3-4 kamar. Memang diakuinya jumlah tersebut masih terbatas. Di Raja Ampat sendiri saat ini telah terdapat 210 homestay milik masyarakat lokal. Menurut dia, hanya penduduk setempat yang diperbolehkan memiliki homestay, sedangkan investor hanya diizinkan membangun resort, hotel dan kapal. "Target table top ini, kita berharap koneksi antara Bali dan Raja Ampat terwujud lebih bagus lagi dan makin banyak dari Bali ke Raja Ampat," imbuh Yusdi. 
 
Dia mengungkapkan pada tahun 2018 lalu, kunjungan wisatawan ke Raja Ampat tercatat hampir 50 ribu kunjungan. Jumlah itu didominasi turis asing sebesar 60% dan sisanya adalah domestik. Angka kunjungan secara keseluruhan setiap tahunnya meningkat 10 sampai 12%. Sedangkan rata-rata lama tinggal 10-12 hari. "Karena Raja Ampat itu adalah untuk diving. Kalau diving rata-rata perlu waktu 10 hari. Bahkan ada di homestay tinggal 3-4 minggu," sebutnya. 
 
Dia menambahkan, selain alam, potensi lainnya di Raja Ampat adalah budaya, kuliner dan kesenian. "Makanya kenapa orang suka di homestay? karena bisa menikmati kuliner khas Raja Ampat. Bahkan setiap event pasti ada pentas-pentas seni, meski tidak setiap hari. Nantinya, dengan adanya kemudahan akses penghubung antar pulau di Raja Ampat, pihaknya akan membuat pentas seni setiap hari seperti di Uluwatu, Badung-Bali.
 
Ke depan pihaknya akan menampilkan 8-9 event festival budaya untuk menampilkan budaya Raja Ampat. "Jadi yang menarik di Raja Ampat tidak hanya menyangkut kesenian dan kuliner. Kita juga punya kearifan lokal masyarakat yang namanya Sasi. Yaitu kearifan lokal yang menjaga alam Raja Ampat. Itu praktik sehari-hari penduduk setempat yang menarik turis yang menginap di homestay," tutupnya. 
wartawan
Ayu Eka Agustini

AMB Tampilkan Stylo 160 Glow Yellow

balitribune.co.id | Denpasar - Menjawab Tren gaya hidup Gen Z yang dinamis, ekspresif, dan berani tampil beda, Astra Motor Bali secara resmi memperkenalkan varian warna terbaru yang eksklusif, New Honda Stylo 160 Glow Yellow. Mengusung kampanye “Stylo Y2K”, kehadiran warna ini menjadi simbol kebangkitan gaya retro-modern khas akhir 90-an yang dipadukan dengan performa mesin kelas atas.

Baca Selengkapnya icon click

Suzuki Peduli Banjir Sumatra, Berikan Layanan Service Gratis Untuk Kendaraan Terdampak

balitribune.co.id | Jakarta - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) meluncurkan program layanan purnajual (After Sales) khusus bertajuk ‘Suzuki Peduli Banjir Sumatera’. Inisiatif ini merupakan bentuk komitmen dan kepedulian perusahaan untuk memberikan dukungan optimal kepada seluruh konsumen Suzuki, baik pemilik mobil maupun sepeda motor, yang kendaraannya terdampak oleh bencana banjir di berbagai wilayah Sumatera.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Lama Tinggal Wisatawan di Hotel Berbintang Menurun, Para Pekerja Harap Nataru Momen Meningkatkan Pendapatan

balitribune.co.id | Mangupura - Federasi Serikat Pekerja Pariwisata (FSP Par) SPSI Kabupaten Badung mendesak pemerintah daerah dan instansi terkait untuk meningkatkan pengawasan terhadap akomodasi wisata tidak resmi dan pergerakan wisatawan mancanegara yang menginap di Bali. Federasi tersebut berharap regulasi ditegakkan demi menciptakan iklim pariwisata yang adil dan berkelanjutan. 

Baca Selengkapnya icon click

Turis Backpacker Kepergok Tidur di Kawasan Pura Sad Kahyangan Segara Penida

balitribune.co.id | Semarapura - Ulah wisatawan asing kembali menuai sorotan di Nusa Penida setelah  kedapatan tidur di kawasan Pura Sad Kahyangan Segara Penida, Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung. Peristiwa ini pun memicu reaksi keras masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Jebol, Jalan Utama Ditutup Ubud Macet Parah

balitribune.co.id | Gianyar - Guyuran hujan  di Wilayah Ubud, kembali menimbulkan bencana, Kamis (18/12). Selain banjir luapan,  Jalan Raya Ubud di barat Simpang Ambengan Peliatan, jebol lantaran senderan jalan  longsor. Jalan pun terpaksa ditutup dan kemacetan pun tidak terhindarkan.  Di sejumlah jalan yang dijadikan alternatif pun mengalami stuck atau.macet terkunci.

Baca Selengkapnya icon click

HUT ke-130, BRI Region 17/Denpasar Gelar Donor Darah dan Layanan Kesehatan untuk Insan BRILiaN

balitribune.co.id | Denpasar - Memaknai Hari Ulang Tahun (HUT) BRI ke-130, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui BRI Region 17/Denpasar menyelenggarakan kegiatan donor darah dan layanan kesehatan sebagai komitmen BRI untuk terus tumbuh berkelanjutan dengan mengedepankan kepedulian sosial dan kesehatan Insan BRILiaN.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.