balitribune.co.id | Amlapura - Jelang perayaan Galungan yang jatuh pada Tanggal 16 September 2020 dan Perayaan Kuningan pada 26 September 2020 mendatang, umat hindu di Kabupaten Karangasem, mulai disibukkan dengan melakukan persiapan berbagai sarana upakara untuk menyambut Hari Raya Galungan.
Kendati ditengah Pandemi Covid-19, namun tidak mengurangi suka cita warga di Karangasem untuk menyambut perayaan Galungan dan Kuningan. Dimana dari pantauan koran ini warga mulai banyak memburu perlengkapan upakara seperti sarana pembuatan penjor dan perlengkapan sesaji. Buah menjadi salah satu komiditi yang paling diburu oleh masyarakat, karena ini merupakan salah satu sarana upacara, termasuk Daging Babi dan piasan untuk sanggah dan pembuatan penjor.
Memaknai perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan ditengah suasana pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, Ketua DPRD Karangasem, I Gede Dana mengajak seluruh umat Hindu senantiasa mulat sarira dalam perayaan Galungan dan Kuningan.
Dikatakannya, Perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan hendaknya dilakukan dengan sederhana, dan pelaksanaannya di masing-masing keluarga, banjar adat, desa adat dengan senantiasa mengikuti arahan pemerintah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
“Sehingga esensi utama perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan tidak melenceng dari tuntunan ajaran Agama Hindu,” tandas politisi senior PDIP asal Datah ini. Lanjut, Gede Dana juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Karangasem agar tetap mengimplementasikan nilai adiluhung leluhur kita yaitu "segilik seguluk salunglung sabayantaka" solid bergerak bergotong royong bersama menghadapi pandemi Covid-19 ini.
“Saya yakin dengan semangat kebersamaan dan gotong royong kita bisa melewati wabah ini. Akhirnya atas nama Pimpinan, anggota, staff dan jajaran DPRD Karangasem serta masyarakat Karangasem, kami mengucapkan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan. Semoga masyarakat Karangasem selalu diberikan anugrah kesehatan, keselamatan, kedamaian dan kesejahteraan,” ucapnya.