Kios Bocor, Pedagang Jualan di Bawah | Bali Tribune
Diposting : 11 January 2020 15:27
Agung Samudra - Bali Tribune
Bali Tribune/ PASAR - Suasana di Pasar Loka Crana Bangli.
balitribune.co.id | Bangli - Pasar Loka Crana baru beberapa bulan difungsikan untuk pedagang kain, asesioris dan kerajinan serta kuliner. Namun sayang pasar yang dibangun dengan anggaran puluhan miliar dan mendapat pendampingan dari tim TP4 D tersebut di beberapa titik ditemukan bocor. Bahkan salah seorang pedagang kain yang menempati salah satu kios terpaksa harus pindah lagi berjulan  kebawah karena kios yang ditempatinya bocor.
 
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Ddisperindag) Bangli I Wayan Gunawan saat dikonfirmasi tidak menampik hal tersebut. “Untuk pedagang yang kiosanya bocor memang untuk sementara pindah berjualan di bawah atau di eks pasar LP Bangli,” jelas Wayan Gunawan, Jumat (10/1).
 
Sebut Wayan Gunawan, pedagang dimaksud adalah pedagang pakian/ kain. Tentu pihaknya akan melakukan perbaikan secepatnya. “Untuk pasar memang baru beberpa bulan dioperasikan dan hanya satu kios yang bocor,” sebutnya.
 
Disinggung banyaknya kios yang tutup, kata Wayan Gunawan telah disikapi yakni pihaknya telah memberikan imbauan kepada pedagang yang  jarang berjualan. “Kami tidak ingin kios tersebut hanya dijadikan gudang  untuk himbauan sudah kami tempel di pintu kios yang jarang buka,” sebut kadis asal Dusun Metra, Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku ini.
 
Lanjut Wayan Gunawan, jika imbauan tidak digubriskan maka pihaknya akan mengeluarkan surat peringatan (SP)  sebanyak tiga kali dan jika tidak idahkan tentu  pihaknya akan mengambil tindakan yang lebih tegas lagi. “Masih banyak yang berminat berjualan di sana,” ungkapnya.
 
Jika masalah tersebut tidak segera ditangani tentu akan berdampak pada pendapat daerah, apalgi untuk tahun 2020 pemerintah menargetkan pendapat Rp 200 juta  dari pasar Loka Crana. “Kalau hampir sebagai besar kios tutup tentu pencaaian target tidak terpenuhi, makanya  kami akan segera mengumpulkan seluruh pedagang,” jelas Wayan  Gunawan.