balitribune.co.id |Mangupura - Komisi IV DPRD Badung tetap berharap para siswa di Kabupaten Badung, utamanya SD dan SMP Negeri agar tetap mendapat seragam gratis. Seragam gratis tersebut diharapkan bisa dipakai pada saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang akan datang.
Pasalnya, di tahun ajaran baru, siswa baru SD dan SMP Negeri di Badung belum mendapat seragam gratis. Hal ini karena kondisi keuangan Badung sangat terdampak oleh pandemi Covid-19.
Ketua Komisi IV DPRD Badung Made Sumerta menyatakan bahwa pemberian seragam gratis ini sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat yang memiliki putra-putri bersekolah di tingkat SD dan SMP negeri.
"Pemberian seragam gratis ini tentu sesuai dengan regulasi keuangan daerah. Jadi, harap masyarakat maklum," ujar Sumerta, Rabu (22/12/2021).
Komisi IV sendiri terus mendorong kalau keuangan daerah sudah memungkinkan agar seragam gratis ini jadi prioritas untuk direalisasikan.
“Kalau memang memungkinkan, ya dianggarkan. Kalau tidak bisa di APBD Induk tentu nanti bisa dianggarkan di APBD Perubahan,” katanya.
Pihaknya mengaku akan terus mengawal untuk penganggaran seragam gratis ini.
“Tentu kita di Dewan pasti mengawal seragam gratis ini, sehingga siswa bisa berseragam dengan bagus. Namun terpenting PTM sudah dimulai dan kita lakukan secara bertahap dulu,” jelas politisi asal Pecatu, Kuta Selatan ini.
Untuk diketahui, program seragam gratis di Badung ini diberitakan kepada siswa baru SD dan SMP Negeri. Seragam tersebut hanya diberikan sekali saat memulai tahun ajaran baru. Berupa kain seragam sekolah, seragam olahraga, tas, sepatu, kaos kaki, ikat pinggang, dan juga ongkos jahitnya.
Pada tahun 2020, program seragam gratis ini menelan anggaran APBD Badung sebesar Rp 20 miliar lebih.