BALI TRIBUNE - Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Timpag, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan kondisinya memprihatinkan. Selain ruang pelayanan yang kerap kali bocor setiap musim hujan, kondisi di bagian luar atap bangunan jebol dan temboknya berlumut. Sehingga Pustu yang ramai digunakan berobat pasein terkesan kumuh.
Pantuan di lapangan, Pustu tersebut terdiri dua bangunan. Bangunan pertama adalah mes bidan yang sekarang tidak difungsikan karena dibagian atap jebol. Sementara bangunan kedua adalah ruang pelayanan. Di ruang pelayanan ini ada sekitar 5 ruangan, hanya dua ruangan yang difungsikan dalam melayani pasien. Itupun ruangan yang di sebelah utara kerap kebanjiran ketika musim hujan. Karena air hujan merenbes dari tembok.
Bidan Pustu Desa Timpag Ni Kadek Ariasih mengatakan, bangunan ini berdiri sekitar tahun 1979. Semenjak ia bertugas selama 1,5 tahun, kondisi bangunan memang sudah didapati tidak bagus. "Ketika saya bertugas sudah saya dapati seperti ini," ujarnya, Selasa (15/5). Menurutnya, dua ruangan bisa difungsikan untuk ruang pelayanan. Pun kondisinya di ruang pelayanan paling utara sering kebanjiran ketika musim hujan. "Airnya itu mrebes dari tembok sehingga kebanjiran," jelasnya.
Diakui Ariasih, pasien untuk berobat di Pustu Timpag lumayan ramai setiap hari. Sampai ada 10 orang. Biasanya mereka keluhkan batuk, pilek, cek tensi, pegal-pegal selalu periksa di Pustu Timpag. "Kami buka Senin sampai Sabtu kecuali tanggal merah tidak buka," jelasnya. Menurut sepengetahuanya Ariasih, sejak dibangun Pustu tersebut sudah sempat diperbaiki sekitar 10 tahun lalu. Hanya mendapat rehab di bagian atap. Karena sudah lama mendapat perbaikan, kembali lagi bangunan tersebut rusak.
Terkait hal itu, Perbekel Desa Timpag I Gusti Sukewahana mengatakan, sejatinya tahun 2017 sudah dialiokasikan dana perbaikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan. Hanya saja keberadaan Pustu ini rencananya akan ditukar guling dengan Kantor Desa Timpag. Sehingga perbaikan itu di pending. Namun setelah ditelusuri, tanah yang dibangun Pustu ini adalah milik adat. Maka dari itu memang harus diperuntukkan untuk membangun Pustu atau tempat yang memang difungsikan untuk adat.
Namun di sisi lain, Desa Timpag dan pihak Adat Timpag rencananya akan membangun pasar di Pustu yang ada saat ini. Sedangkan Pustu yang ada sekarang ini akan dibangun disebelah utara ditanah milik adat. Namun sekarang masih tahap koordinasi dengan pihak adat Timpag. "Kami pilih di Pustu sekarang bangun pasar karena tempatnya strategis jika di tanah yang ada di utara pasar tidak diketahui karena akan menyasar masyarakat umum," bebernya.
Tetapi jika nanti selama koordinasi Pustu tidak bisa dipindah dari tempat semula, maka Pustu akan dirombak total. Rencananya kalau tidak ada halangan awal tahun 2019 dengan anggaran Induk. "Jadi sekarang masih koordinasi dengan adat dan instansi terkait," tandasnya.