BALI TRIBUNE - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali sampai saat ini masih menunggu kucuran dana hibah dari Pemprov Bali yang telah disetujui senilai Rp15 miliar dari APBD Bali. Dana tersebut untuk operasional dan pembinaan cabor-cabor selama tahun 2018.
Sekum KONI Bali, IGN Oka Darmawan, Selasa (23/1) di ruang kerjanya berharap dana hibah tersebut cair pada awal bulan Februari sehingga program menggalang dukungan untuk Bali tuan rumah PON XXI/2024 mendatang bisa dilaksanakan.
“Semua persyaratan untuk pengajuan anggaran bantuan hibah sudah disetorkan ke Pemprov Bali. Termasuk Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) sudah ditandatangani, dan kini tinggal tanda tangan pihak Pemprov Bali. Semuanya sudah proses sekarang ini,” kata Oka Darmawan.
Sejatinya, menurutnya, secara teori ketika pengajuan anggaran induk itu sudah ketok palu, maka awal Januari bisa cair. Hanya saja teori itu tidak bisa tepat karena di dalamnya ada proses-proses yang harus dijalankan.
“Kami berharap besar bisa cair di awal Februari Rp15 miliar karena KONI Bali sudah jalan melakoni lobi-lobi dan pendekatan-pendekatan ke daerah lainnya di Indonesia. Kami juga berharap cairnya dana tersebut tidak seperti biasanya yakni sekitar April, melainkan bisa secepatnya,” harap Oka Darmawan.
Pria yang juga Ketua Umum Pengprov Perbasi Bali itu menegaskan, jika kebutuhan dana hibah itu juga sangat penting, lantaran demi kebutuhan KONI Bali serta kebutuhan pengprov cabang olahraga (cabor) yang melakoni event-event nasional maupun internasional.
“Dana Rp15 miliar itu sesuai dengan pengajuan awal dan langsung ketok palu alias disetujui DPRD Bali. Jadi tidak ada pemangakasan, karena memang jumlah itu kami buat sangat riil dengan kebutuhan selama setahun KONI Bali dan untuk cabor,” tambah Oka Darmawan.
Hanya saja lanjutnya, jika dana di anggaran induk APBD Bali itu nantinya tidak cukup, maka bakal diajukan dan dibantu di anggaran perubahan. Dan semua itu sudah merupakan bagian dari perjanjian dan memang harus dibantu.