Korem 163/Wira Satya Gelar Binkom AGHT Cegah Konflik Sosial | Bali Tribune
Diposting : 6 October 2021 22:30
JOK - Bali Tribune
Bali Tribune/ SOSIALISASI - Sosialisasi Binkom AGHT Cegah Konflik Sosial" diikuti sekitar 100 peserta di Aula Makorem 163/Wira Satya, Denpasar, Rabu (6/10).

balitribune.co.id | Denpasar - Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf, SH, berharap para personel Korem 163/Wira Satya dan jajaran dapat mempedomani dan bisa menerapkan pola pembinaan komunikasi (binkom) ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan (AGHT) untuk mencegah konflik sosial.dalam menjalankan tugasnya sehari-hari.

"Kualitas kinerja bidang intelijen yang optimal mampu mendukung dan meningkatkan tugas pokok satuan," kata Danrem dalam sambutannya pada pembukaan kegiatan "Sosialisasi Binkom AGHT Cegah Konflik Sosial", yang dibacakan Kasi Intel Kasrem 163/Wira Satya Kolonel Inf Boyke Sukanta, dan diikuti sekitar 100 peserta di Aula Makorem 163/Wira Satya, Denpasar, Rabu (6/10).

Ketika membacakan sambutan Asintel Kasad, Pemen Denma Mabesad Kolonel Inf Muhamad Nas mengatakan, sejak Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 hingga saat ini, keberlangsungan penyelenggaraan pembangunan nasional tidak pernah bebas dari ancaman keamanan.

Berbagai gejolak yang membahayakan keamanan, mulai dari kerusuhan hingga konflik sosial menjadi pengalaman buruk yang mengakibatkan terganggunya stabilitas keamanan nasional. "Konflik dapat muncul di mana saja, namun dalam setiap konflik yang terjadi, pemerintah dengan cepat dapat mengantisipasi dengan baik, sehingga tidak sampai meluas," katanya.

Konflik yang terjadi ini bukan tanggung jawab pemerintah semata, melainkan tanggung jawab bersama seluruh pihak. "Sehingga untuk mencegah terjadinya konflik sosial merupakan langkah strategi yang perlu dilakukan agar tidak meluas, sehingga keamanan yang kondusif tetap terjaga," jelasnya, seraya menuturkan, kegiatan Sosialisasi Binkom AGHT Cegah Konflik Sosial" di wilayah Korem 163/Wira Satya ini merupakan salah satu upaya preventif melalui metode ceramah dan tanya jawab.

Perwakilan Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Bali Agustinus Supriyono memaparkan, ancaman cyber yang sering terjadi meliputi, idelogi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan (ipoleksosbudhankam). "Dampak gangguan fungsional dalam penyampaian informasi dari yang benar menjadi salah, sehingga menimbulkan kerusuhan dan konflik yang mengakibatkan kehancuran", ucapnya.

Ancaman cyber konflik sosial meliputi, hoaks, hatespeech, propaganda, dan provokasi. Langkah-langkah dalam menangkal hoaks diantaranya, hati-hati dengan judul provokatif, mencermati alamat situs, periksa fakta dan cek keaslian foto.

Dalam kesempatan tersebut, Pasi Lidpam Korem 163/Wira Satya Mayor Inf Wayan Notes yang turut menjadi pembicara membawakan materi tentang peran seluruh komponen masyarakat dalam mencegah konflik sosial.