balitribune.co.id | Mangupura - Satu siswa SMPN 2 Kuta kembali ditemukan positif Covid-19 setelah dilakukan tracking dan swab massal secara PCR, Selasa (25/1). Akibat penambahan kasus ini SMPN 2 Kuta terpaksa dilockdown.
Kasus di sekolah ini pertama kali mencuat setelah salah satu orang tua siswa terkonfirmasi positif Covid-19 dan diduga menulari anaknya yang kini telah menjalani masa isolasi karena juga positif. Dengan adanya temuan baru ini sudah dua siswa di sekolah tersebut positif Covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Badung, I Gusti Made Dwipayana saat dikonfirmasi, Rabu (26/1), membenarkan dari hasil tracking terdapat satu siswa yang hasilnya positif.
“Iya satu siswa hasilnya positif. Selanjutnya sudah ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Badung,” ujarnya.
Atas temuan terbaru ini Disdikpora Badung sudah meminta pihak sekolah SMPN 2 Kuta memperpanjang libur sekolah dan menerapkan belajar secara daring. Sekolah ini sendiri sebenarnya sudah meliburkan siswanya sejak tanggal 21 Januari 2022 berawal dari temuan satu siswa positif Covid-19.
“Dari hasil koordinasi dengan Dinas kesehatan, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) belum bisa kita laksanakan. Bahkan pembelajaran daring waktunya kembali kita tambah 5 hari ke depan,” kata mantan Kabag Pengadaan Barang dan Jasa Setda Badung itu.
Dwipayana meyakini belajar daring cukup efektif selama PTM belum bisa dilaksanakan.
“Jadi dalam proses daring, sarana dan prasarana di SMPN 2 Kuta sudah memadai. Bahkan siswa juga siap dalam melaksanakan daring itu,” tegasnya.
Sementara untuk mengantisipasi cluster baru Covid-19 di lingkungan sekolah, pihak Disdikpora Badung mengaku akan mengkaji ulang pelaksanaan PTM 100 persen di sekolah tersebut.
“PTM 100 persen kembali bisa dilaksanakan awal bulan Februari 2022. Yang jelas sebelum itu kami kaji dulu,” tukasnya.
Secara terpisah Kepala Dinas Kesehatan Badung dr Nyoman Gunarta juga mengakui hasil swab PCR yang dilakukan menunjukkan satu siswa positif covid -19.
“Iya satu positif hasilnya. Dan kita lanjutkan tracking ke keluarganya,” kata dokter asal Desa Sibang Gede, Abiansemal Badung itu singkat.