Mangupura, Bali Tribune
Kerusuhan kembali terjadi di Lapas Kelas II A Denpasar (Lapas Kerobokan, red), Kamis (21/4) pukul 20.00 Wita kemarin. Tidak ada korban, namun ratusan anggota kepolisian dan TNI bersenjata lengkap diterjunkan ke lokasi kejadian untuk mengamankan situasi.
Bahkan, satu unit mobil rantis Brimob Polda Bali dan dua unit mobil pemadam kebakaran Kabuapaten Badung juga diturun ke Lapas. Informasi yang berhasil dihimpun Bali Tribune di lokasi kejadian tadi malam mengatakan, napi blok H (Tirta Gangga) dan blok D (Danau Batur) yg dihuni oleh sekelompok Ormas mendobrak dan menghancurkan pintu blok masing-masing.
Setelah berhasil keluar mereka mengancurkan pintu blok lain dengan tujuan mencari 11 orang tahanan pelimpahan Kejaksaan yang terkait kasus penebasan di Jalan Teuku Umar Denpasar pada 17 Desember 2015 lalu.
Kesebelas tahanan yang dicari itu sendiri berhasil dievakuasi petugas dan dikirim kembali ke Polresta Denpasar. “Penghuni (napi, red) Lapas tidak terima sebelas orang itu masuk disini. Katanya, sebelumnya sudah ada kesepakatan antara napi dengan pihak Lapas. Karena sebelas orang itu dimasukan kesini sehingga penghuni disini mengamuk,” ungkap seorang sumber.
Meski kesebelas tahanan berhasil dievakuasi ke Polresta Denpasar, namun para napi masih mengamuk dengan melakukan pengerusakan terhadap bangunan dan isi Lapas. Bahkan, mereka melempar batu keluar Lapas yang mengenai sejumlah anggota polisi.
Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Anak Agung Made Sudana, yang turun ke lokasi kejadian mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab pasti keributan yang terjadi didalam Lapas. Meski demikian, pihaknya sudah bersiap dengan kekuatan penuh untuk melakukan pemeriksaan di dalam.
Hal ini agar keributan tidak meluas dan merembet keluar. “Indikasi keributan belum dapat dipastikan. Adapun upaya-upaya lain sesuai dengan SOP. Kami belum tahu apa yang terjadi di dalam (Lapas, red). Secepatnya kita masuk dan memeriksa,” ungkapnya.
Dikatakannya, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak Lapas karena kewenangan ada dipihak Lapas sendiri. “Intinya sudah kita kerahkan sesuai kekuatan kita. Hanya saja saat ini masih berkoordinasi dengan pihak Lapas. Mereka yang memiliki kewenangan penuh,” ujar Sudana.
Meski demikian, mantan Kapolres Tabanan ini membenarkan 11 orang tersangka bentrok di Jalan Teuku Umar pada Desember 2015 lalu sudah dikembalikan Rutan Mapolresta Denpasar. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui apakah ada korban di dalam Lapas. Aparat TNI dan Polri sendiri masih berjaga di Lapas. Dan proses mediasi masih dilakukan.