Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Lubang Hitam Nyepi

Bali Tribune / IGM. Pujastana

balitribune.co.id | NYEPI datang lagi dan seperti biasanya, Nyepi adalah misteri, semisterius pikiran lubang hitam sebelum melahirkan ruang dan waktu alam semesta. Entah dari mana asalnya? Entah apa yang membuatnya begitu pekat mencengkeram sampai tak bisa membiarkan cahaya lolos dari genggamannya barang sekejap?

Saat manusia terperosok ke dalam lubang hitam semesta, semua aktifitas membeku. Api tak lagi bisa dinyalakan. Raga tak bisa bersenang-senang. Kerja tak lagi harus dilakukan. Hanya pikiran yang bebas mengembara, merenungkan semua yang telah diperbuat pada Tahun Saka sebelumnya dan harus manarik nafas panjang, sebelum menapak Tahun Saka baru yang menantang dan penuh ujian.

Nyepi adakah lubang hitam, awal dari tarian Siwa yang suci. Tari suci yang melahirkan horizon peristiwa dimana materi dan radiasi dosa manusia terperangkap lalu  disucikan oleh Gayatri.

Barangkali dosa manusia membuat alam semesta dipenuhi warna kelam yang disusun materi gelap dan energi gelap dimana awal dan akhir perjalanan semesta tak dapat ditentukan. Seperti kata sastrawan Maria Hartiningsing, awal dan akhir suatu perjalanan mustahil diungkapkan.

Lubang hitam barangkali menandai lahirnya perjalanan semesta. Tetapi bukan awal atau akhir yang penting karena semuanya masih misteri. Alam semesta dan manusia mendapatkan maknanya karena perjalanan yang ditempuh. Mengutip Maria Hartiningsih lagi, setiap langkah adalah doa.

Karena itu, Gayatri adalah kesucian langkah abadi semesta. Langkah abadi membuat awal dan akhir menjadi tidak bermakna. Yang Berarti adalah proses perjalanannya dengan semua bahagia dan derita yang dilahirkannya.

Sebagian besar massa di alam semesta terdiri dari materi gelap. Karena gelap, seperti halnya Nyepi  kita belum akan dapat mendefinisikannya. Manusia hanya dapat menjalaninya tanpa perlu mengerti, memahami  awal atau akhirnya. Kita barangkali hanya perlu tahu semua hal harus dikendalikan dalam Nyepi. Perlu pengendalian diri karena Nyepi bukan festival Kapitalisme.

Seperti halnya Nyepi. Hidup menyimpan banyak misteri yang menakjubkan, sekaligus kadang mengerikan. Banyak hal menakutkan dalam hidup, tetapi tidak semengerikan lubang hitam, titik hitam misterius yang mengambang di luar angkasa dan menelan segala sesuatu yang tampak olehnya. Bahkan cahaya.

Permukaan lubang hitam adalah horizon peristiwa, batas kecepatan yang dibutuhkan untuk dapat melepaskan diri dari cengkraman lubang hitam. Dalam cengkraman lubang hitam Nyepi, manusia harus menjalankan Catur Brata Penyepian. Ditemani senandung Simon & Garfunkel :

Hello darkness, my old friend. I’ve come to talk with you again. Because a vision softly creeping left its seeds while I was sleeping. And the vision that was planted in my brain still remains within the sound of silence.

wartawan
IGM. Pujastana
Category

Tekankan Disiplin dan Integritas, Sekda Sedana Merta Sidak Ke PUPR-Kim dan Disdikpora Karangasem

balitribune.co.id | Amlapura - Sekretaris Daerah Kabupaten Karangasem, I Ketut Sedana Merta, melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke dua perangkat daerah, yakni Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRKim) serta Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karangasem, Kamis (13/11).

Baca Selengkapnya icon click

Ucapkan Selamat Hari Raya Suci Galungan dan Kuningan, Bupati Gus Par-Wabup Guru Pandu Ajak Warga Perkuat Nilai Dharma

balitribune.co.id | ​Amlapura - ​Pemerintah Kabupaten Karangasem melalui Bupati I Gusti Putu Parwata (Gus Par) dan Wakil Bupati Pandu Prapanca Lagosa (Guru Pandu), mengajak seluruh masyarakat memaknai Hari Raya Galungan dan Kuningan Tahun 2025 sebagai momentum kemenangan Dharma yang wajib diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Apel Peringatan HUT ke-16 Ibukota Mangupura, Usung Tema "Rumaketing Taksuning Bhuwana"

balitribune.co.id | Mangupura - Pemerintah Kabupaten Badung melaksanakan Apel Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-16 Ibukota Badung "Mangupura" di Lapangan Mangupraja Mandala, Puspem Badung, Minggu (16/11). Bertindak selaku Inspektur Upacara, Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa. HUT Mangupura tahun ini mengusung tema "Rumaketing Taksuning Bhuwana" (Satukan Semua Potensi Untuk Membangun Badung).

Baca Selengkapnya icon click

Walikota Jaya Negara Resmikan Monumen Puputan Badung, Diharapkan Jadi Pusat Edukasi Sejarah dan Budaya

balitribune.co.id | Denpasar - Revitalisasi Monumen Perjuangan Puputan Badung akhirnya rampung. Proses pemugaran patung, pembaruan pedestal, penataan kolam, hingga penghijauan taman kini tampil lebih tertata dan megah.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.