balitribune.co.id | Denpasar – Maskapai penerbangan nasional melakukan peningkatan kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam bidang pencegahan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang sebagai program lanjutan kerja sama dengan BNN yang telah terjalin sejak tahun 2017.
Direktur Utama Citilink, Juliandra dalam siaran persnya yang diterima Bali Tribune, Senin (28/9) menyampaikan, Citilink mendukung dan peduli dalam memerangi penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang khususnya di dunia penerbangan. "Oleh karena itu, Citilink meningkatkan kerja sama dengan BNN untuk terus mengkampanyekan bahaya penyalahgunaan narkoba,” terangnya.
Kepala BNN RI Heru Winarko, menyatakan bahwa pihak maskapai selama ini dalam mendukung upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) yang dilakukan BNN, khususnya dalam rangka Kampanye Anti Narkoba.
“Kami sangat berterima kasih kepada pihak Citilink atas kerja sama yang telah terjalin baik selama ini dalam mendukung kegiatan pencegahan dan pemberantasan narkoba di Indonesia,” ungkap Kepala BNN RI.
Sejak tahun 2017, maskapai ini telah menjalin kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam bidang pemberantasan penyalahgunaan narkotika dengan memfasilitasi pengiriman alat-alat operasional BNN, tahanan narkotika, maupun barang bukti hasil tindak pidana narkotika. Selain itu, juga bersinergi dengan BNN dalam melakukan tes urine kepada seluruh pegawai secara berkala.
Di tahun ini, Citilink kembali meningkatkan kerja sama dengan BNN dalam bidang pencegahan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang. Citilink berkolaborasi dengan BNN dalam melakukan berbagai program kampanye baik untuk pegawai maupun untuk masyarakat luas, khususnya penumpang yang memiliki mobilitas tinggi dan kerap melakukan perjalanan udara dengan tujuan untuk senantiasa menerapkan gaya hidup sehat dan menjauhi narkoba.
Sebagai bentuk dukungan dalam mengkampanyekan bahaya peredaran narkoba, Citilink memfasilitasi salah satu armada pesawatnya yang berjenis Airbus A320, yakni dengan memasang livery khusus yang bertemakan “Say No to Drugs, Say Yes to Travel, Stop Narkoba”.
Adapun berbagai program lainnya yang juga sudah berjalan selama ini yaitu program edukasi kepada penumpang melalui pengumuman di dalam penerbangan, melakukan pemeriksaan urine secara berkala kepada pegawai udara maupun pegawai darat, melakukan berbagai seminar dan webinar tentang pencegahan peredaran narkotika, serta dukungan pemberantasan peredaran narkotika melalui jalur-jalur kargo maupun penumpang pesawat udara.
“diharapkan seluruh pegawai maupun masyarakat luas dapat terhindar dari penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang sehingga dapat menekan angka peredaran serta jumlah pengguna narkotika di Indonesia,” tambah Juliandra.
Pihaknya tidak akan memberikan toleransi sedikitpun bagi pegawai yang bertindak tidak profesional serta mengabaikan kode etik dan integritas dalam bekerja, termasuk mengabaikan peraturan dan prosedur penerbangan seperti penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang. Hal ini dilakukan sebagai upaya dalam menjaga pelayanan dan kenyamanan bagi penumpang.