Diposting : 1 November 2019 12:35
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
balitribune.co.id | Negara - Sesosok mayat kembali ditemukan di perairan selatan Jembrana, Kamis (31/10). Kali ini mayat seorang perempuan dalam keadaan telanjang ditemukan mengapung di perairan Pantai Candikusuma, Kecamatan Melaya. Penemuan mayat tanpa identitas ini sontak membuat warga pesisir Banjar Tirtakusuma heboh.
Penemuan mayat ini berawal saat dua orang nelayan setempat, Bambang Hermawan (45), dan Ramli (40) sekitar pukul 06.00 Wita yang tengah melaut mencari ikan melihat ada benda mengapung di tengah perairan dengan jarak sekitar 1 mil dari bibir pantai. Saat dilihat lebih dekat, ternyata sesosok mayat perempuan tanpa busana. Saat pertamakali ditemukan, mayat dalam kondisi mengapung dengan posisi terlentang dan tampak kondisi perut membengkak. Kedua nelayan tradisional ini langsung menginformasikan ke nelayan lainnya.
Saksi Bambang Hermawan menghubungi Katio (47), Masroni (39), dan Usrin (35) yang saat itu berada di pos Apung Mutiara di perairan setempat. Ketiga nelayan yang menerima informasi ini langsung menuju lokasi penemuan membawa jukung. Setelah berhasil dievakuasi ke tepi pantai, penemuan mayat perempuan tersebut segera dilaporkan ke petugas Polsek Melaya.
Indentifikasi dilakukan oleh Tim Inafis Satreskrim Polres Jembrana, sempat terkendala lantaran sinyal seluler di tepi pantai setempat terganggu.
Indetifikasi baru berhasil mengungkap identitas setelah mayat Mrs X, itu dievakusi petugas Kepolisian yang juga dibantu petugas BPBD Kabupaten Jembrana ke ruang jenazah RSU Negara. Alat inafis portable system yang mendapat sinyal seluler akhirnya berhasil mengidentifikasi mayat perempuan yang masih dalam keadaan utuh tersebut.
Dari sidik jarinya, mayat perempuan ini terindentifikasi bernama Sumaiyah (38) asal Dusun Gumuk Agung, Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim).
Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yogie Pramagita menjelaskan, dari hasil visum terhadap jenazah korban, juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan yang mengarah pembunuhan. Setelah dilakukan visum dan identitas korban berhasil diidentifikasi, pihaknya langsung menghubungi pihak keluarga korban.
“Tidak ada tanda-tanda kekerasan. Karena dari pihak keluarga juga sudah mengikhlaskan kejadiannya. Tadi sore kami serahkan jenazah korban kepada keluarganya yang menjemput ke rumah sakit,” ujarnya.
Terakhir korban pamit dari rumah hendak ke rumah sepupunya yang tinggal di Bedugul, Tabanan pada Rabu (30/10) pagi. “Waktu bilang mau ke rumah sepupunya, itu korban pergi sendirian jalan kaki,” ujarnya.
Keterangan keluarga menyatakan korban memang sudah lama menderita gangguan jiwa. Kendati kronologis hingga korban tewas di laut belum diketahui secara jelas, namun jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga.