BALI TRIBUNE - Merpati Bali menantang jawara tahun lalu, Surabaya Fever di final Srikandi Cup Seri I setelah di semifinal mengalahkan Merah Putih Samator Jakarta, 64-32, di GOR Flying Wheel Makassar, Jumat (1/12). Sedangkan Surabaya Fever ke final usai menang dari Tenaga Baru Pontianak dengan skor 83-59.
Pemain Merpati Bali Yusranies Assipalma menjadi top performer bagi timnya dengan catatan statistik 12 poin, enam rebound dan dua assist. “Anak-anak sukses menjalankan target yang saya kasih. Defense mereka juga bagus dan game terkontrol dengan baik,” imbuh pelatih Merpati Bali Bambang Asdianto Pribadi usai laga.
Dia mengatakan timnya memang kehilangan Mia akibat cedera di muka, tapi untungnya ia sudah mempersiapkan skema hal yang terburuk mulai dari game penyisihan pool, termasuk absennya Dita dan Ayu. “Jadi kita sudah siap menghadapi babak final besok (hari ini), meski Fever juga dalam skuat yang lengkap,” katanya.
Semifinal kedua antara Surabaya Fever kontra Tenaga Baru berlangsung ketat, bahkan hujan tembakan tiga angka mengiringi kemenangan Fever. Tercatat mereka mampu membuat 16 kali tembakan tiga angka dari 46 total pencobaan. Namun yang menjadi pusat perhatian pada pertandingan kali ini adalah kembalinya Astrid dalam pernampilan terbaiknya, yang pada pertandingan ini berhasil mencetak lima kali three poin sekaligus mengemas total 15 angka`dan lima assist.
Cedera kepanjangan (ACL) dua musim lalu kala ia bermain untuk Sahabat Semarang, sempat membuat ia putus asa untuk bisa berkiprah kembali di pentas basket Nasional. Hanya saja ia akhirnya mampu bangkit dan kini secara perlahan ia mulai bisa menunjukkan permainan aslinya.
Astrid yang bertindak sebagai jenderal lapangan Surabaya Fever tidak hanya memberikan rasa nyaman dengan menjaga ritme permainan timnya, ia pun menunjukkan kelasnya dalam urusan eksekusi lemparan jarak jauh.
“Meski menang saya selalu tidak pernah merasa puas. Tapi saya memberikan apresiasi untuk tim saya yang sudah mulai bermain dengan padu, khususnya tembakan-tembakan dari perimeter luar. Saya juga memberikan kredit bagi Tenaga Baru, mereka semakin bagus di musim ini dan hanya kurang chemistry saja,” kata pelatih Surabaya Fever Wellyanto Pribadi.