Micro Tourism Solusi Berwisata Hemat Ongkos Versi Kemenpar | Bali Tribune
Diposting : 15 January 2025 20:11
YUE - Bali Tribune
Bali Tribune / DESA WISATA - Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli salah satu desa wisata yang dikunjungi wisatawan lokal maupun internasional

balitribune.co.id | DenpasarKementerian Pariwisata (Kemenpar) memberi solusi agar berwisata hemat ongkos yakni dengan cara Micro Tourism. Konsep wisata ini akan membuat perjalanan wisata lebih irit tapi juga istimewa nan bermakna versi Kemenpar. Dikutip dari akun resmi Kemenpar (kemenpar.ri), Micro Tourism adalah konsep wisata lokal yang memanfaatkan potensi desa wisata terdekat. 

Selain hemat biaya, Micro Tourism mendukung ekonomi lokal, ramah lingkungan dan memberikan pengalaman autentik. Cara ini tentunya akan membuka peluang ekonomi baru. Pasalnya, Micro Tourism mendukung terciptanya aktivitas ekonomi berbasis masyarakat seperti pengelolaan penginapan milik warga setempat, kerajinan tangan dan layanan wisata lainnya. Desa bisa memanfaatkan potensi lokal untuk menarik wisatawan dan meningkatkan pendapatan warganya.

Micro Tourism juga menjadi peluang untuk melestarikan budaya lokal. Sebab, pengembangan wisata desa mendorong masyarakat untuk menjaga dan memperkenalkan seni, tradisi, budaya lokal. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman unik bagi wisatawan tetapi juga memperkuat identitas budaya desa. 

Dampak positif lainnya dari Micro Tourism adalah meningkatkan pemanfaatan sumber daya desa. Dengan Micro Tourism potensi desa seperti hasil bumi, bahan alami atau kreativitas masyarakat bisa dimanfaatkan lebih optimal. Contohnya, desa bisa mengolah hasil pertanian menjadi oleh-oleh khas yang tentunya bernilai ekonomi.

Micro Tourism dapat mendorong kerjasama dan keterlibatan masyarakat. Karena, pembangunan desa wisata memerlukan kolaborasi masyarakat mulai dari anak muda hingga pemimpin adat. Hal ini mempererat solidaritas warga dan meningkatkan rasa memiliki terhadap kemajuan daerahnya. 

Dampak baik lainnya dari penerapan wisata model ini yakni menjaga kelestarian lingkungan desa. Micro Tourism biasanya berorientasi pada wisata yang ramah lingkungan karena lokasinya seringkali dekat atau bahkan berada di tengah masyarakat. Sehingga pelaksanaannya secara alami mendorong masyarakat untuk menjaga kebersihan, keindahan dan kelestarian alam demi mendukung keberlanjutan wisata tersebut.