
BALI TRIBUNE - Tidak hanya mendapat komplain hingga berujung pembatalan dari wisatawan, Putu Angga, sopir minibus pariwisata ini harus menyiapkan dana lebih untuk perbaikan mobil dan ganti rugi ke pemilik kebun kacang. Hendak menjemput wisatawan di sebuah Villa, Senin (26/11) dinihari, mobilnya menghilang dari posisi parkir semula. Setelah dilakukan pencarian, mobilnya didapati terparkir di kebun kacang, Subak Kutuh, Sayan, Ubud. Dari pengakuan Putu Angga, ia datang ke Subak Kutuh untuk menjemput seorang wistawan yang tinggal di sebuah penginapan di areal subak tersebuat sekitar pukul 02.00 Wita. Saat itu, mobil tersebut diparkir di bawah tiang listrik atau di pinggir jalan yang berada sekitar 10 meter dari atas ladang. “Saat saya datang, kondisinya gelap. Saya pun parkir dan sudah memasang rem tangan,” ungkapnya. Setelah kembali dari menjemput tamu, warga asal Singraja ini terkejut tidak menemukan mobilnya. Awalnya ia sempat mengira mobil tersebut dicuri. Setelah dilakukan pencarian, ia terkejut mendapati mobil minibus dengan plat DK 9120 MC itu berada di tengah ladang atau dalam jarak sekitar 15 meter dari posisi awal. ”Saya temukan mobil ini, setelah mengikuti jejak roda mobil yang tertinggal,” terangnya Mendapati mobilnya terparkir di tengah kebun, Angga pun harus membatalkan pelayanan transportasinya. Hingga matahari terbit, dirinya tetap di lokasi sembari menunggu bantuan mobil derek untuk mengevakuasi mobilnya. Sebab posisinya berada di bawah jalan. “Jujur saya bingung. Saat parkir, rim tangan sudah saya pasang, karena memang jalannya menurun,” terangnya. Prajuru Subak Kutuh I Ketut Putra Jaya mengatakan, banyak pihak yang mengaitkan peristiwa ini ke hal niskala. Namun setelah pihaknya mengkroscek kondisi rim, ada dua kemungkinan penyebab jatuhnya mobil ini. Yakni, rim tangan tidak full sehingga roda beum terkunci, dan rim tangan kurang blong. “Mengenai kerusakan tanaman petani, kami sarankan agar pengemudinya berkomunikasi dengan petani kami,” terangnya. Disebutkan, peristiwa jatuhnya mobil ke tengah ladang pertanian di Subak Kutuh sudah sering terjadi. Namun biasanya, kejadiannya relatif ringan. Seperti roda kendaraan melewati jalan, sehingga mobil tersangkut. Sebab jalan ini bukan jalan umum, tetapi hanya diperuntukkan jalan subak, sehingga luas jalan relatif sempit. Lantaran banyaknya penginapan di bangun di areal Subak Kutuh, kata dia, menyebabkan banyak mobil transportasi pariwisata yang nekat melintas di jalan ini.