Denpasar, Bali Tribune
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali, I Ketut Sudikerta, memang sudah mengantongi dukungan dari DPD Partai Golkar kabupaten dan kota seluruh Bali untuk tampil sebagai calon gubernur (Cagub) pada Pilgub Bali 2018 mendatang. Namun dukungan tersebut belum menjadi garansi bahwa Sudikerta akan final diusung Partai Golkar sebagai Cagub.
Hal ini tak ditampik Sudikerta, saat ditemui usai menghadiri penandatanganan Nota Kesepakatan KUA-PPAS di Gedung DPRD Provinsi Bali, Senin (25/7). Sudikerta sendiri menyampaikan aspresiasi atas dukungan sekaligus aspirasi dari arus bawah di seluruh Bali ini, sebagaimana disampaikan oleh para Ketua DPD Partai Golkar kabupaten dan kota seluruh Bali.
Namun demikian, Sudikerta menyerahkan nasib pencalonannya kepada DPP Partai Golkar. Sebab, keputusan final pencalonan Sudikerta pada Pilgub Bali 2018 nanti, tetap ada di tangan DPP Golkar. Mengenai calon wakil gubernur yang akan mendampinginya, Sudikerta tetap belum mau membicarakannya.
Bahkan, ia mengaku sedang menutup diri untuk membangun komunikasi dengan partai politik (parpol) lain menjelang Pilgub Bali mendatang. Sudikerta menyerahkan kepada pengurusnya, untuk menjajaki komunikasi politik dengan parpol lain di Bali. “Saya nggak mau komunikasi (dengan parpol lain, red). Biarkan pengurus yang komunikasi,” tegas Wakil Gubernur Bali itu.
Sudikerta sendiri akan fokus melakukan konsolidasi partai, terutama setelah mendapat dukungan dari DPD Partai Golkar kabupaten dan kota seluruh Bali untuk merebut kursi gubernur Bali pada Pilgub 2018. Ia berargumen, konsolidasi itu mutlak dilakukan. Apalagi, konsolidasi yang sudah dilakukan hanya sampai tingkat kabupaten dan kota.
“Selanjutnya, saya akan fokus menggarap kader di tingkat kecamatan, desa, organisasi sayap Partai Golkar dan Kelompok Kader (Pokkar) yang berbasis di setiap Banjar di seluruh Bali,” beber mantan wakil bupati Badung itu. Sudikerta, menargetkan konsolidasi itu akan rampung pada 31 Agustus mendatang.
Khusus untuk Pokkar, Sudikerta mengatakan, akan melakukan konsolidasi secara khusus untuk membenahi dan menyolidkan Pokkar di seluruh Bali. Bahkan diakuinya, ada kurang lebih 9000 Pokkar Partai Golkar yang tersebar di banjar-banjar di seluruh Bali. “Tapi tidak semuanya mau bekerja. Nanti akan diganti dengan yang mau kerja. Ada 9000 Pokkar saat ini. Jumlahnya nanti bisa lebih,” pungkas Sudikerta.