BALI TRIBUNE - Toleransi antar umat beragama tidak cukup diungkapkan secara seremonial. Namun dengan kesehatiaan jemaat wajib merawat kerukunan itu meski dalam keberagaman. Tekad itu mengumandang dalam perayaan Natal di sejumlah gereje di Ganyar, Senin (25/12).
Pantuan Bali Tribune, perayaan Natal di Gereja Kristen Protestan Bali di jalan raya Tedung, Gianyar, menjadi salah satu yang selalu mengharganan keragaman. Jemaat Margi Kahuripan Gianyar ini memang menjadi percontohan realitas kerukunan antar umat beragama secara turun temutun di Bumi Seni. Terlebih, mereka ada warga Bali yang hidup berdampingan dalam kesetaraan.
Pendeta I Nyoman Parwita mengungkapkan, perayaan Natal tahun ini di gereja stempat adalah merawat kerukunan dengan kesehatian menerima sesama. Dengan perayaan natal, jemaat juga memanggul amanah untuk menyelesaikan persoalan bangsa. Karena itupul,a pada perayaan natal tahun 2017 di gereja kriten protestan bali di gianyar ini, mengambil tema merawat kerukunan dengan kesehatian menerima sesama. “Keberagaman adalah realitas dari Alah. Jadi wajib dirawat dengan kesehatian,” terangnya.
Lanjutnya, dalam kehidupan berbangsa di Indonesia ini, keberagaman harus hadir di tengah-tengahnya dengan saling menghargai dan merawat kerukunan yang terjalin dalam kearifan lokal. “Jadi, kerukunna dalam keragaman wajib diwujudkan di tengah terpaan kondisi bangsa saat ini,” tambahnya.
Pendeta juga mengapresiasi bantuan pecalang yang secara nyata menggambarkan toleransi antar umat beragama di Gianyar. Pecalang juga membantu menyediakan dan mengatur tempat parkir untuk umat yang akan melaksanakan ibadah. Sebagimana pengamanan Natal di sejumlah gereja di Gianyar yang masih sesuai dengan standar yang diterapkan pada tahun-tahun sebelumnya,” tambahnya.
Sementara itu untuuk memastikan kelancaran perayaan natal, Polres gianyar mengerahkan 1.302 personil gabungan. Kabag Ops Polres Gianyar Kompol I.B. Dedy Januart mengungkapkan dai jumlah itu, terdiri dari 125 Personel Operasi Lilin Agung 2017, ditambah personil Polres 250 orang dan dari jajaran polsek 612 orang serta TNI dan pecalang. “Dari kepolisian berjumlah 987,” ungkanya.
Dikatakan seluruh personil tersebut akan mengawal perayaan natal yang terfokus di 10 gereja di Kabupaten Gianyar. Rinciannya Gereja GKBP Mulawarman, Gereja GPIB Eben Heazer (Jalan Patih Jelantik), Gereja Kemah Injil (Jalan Astina Selatan), Gereja GBI (Jalan Keba Iwa), Gereja Pantekosta (Jalan Pasung Gerigis), Gereja Santa Maria Rosari (Jalan Mulawarman), Gereja Bukit Solam (Ubud), Rumah Pribadi Han Maki Sinar Kasih (Ubud), Gereja Pakuseba (Taro) dan Gereja Oikumene Kristiani (Batubulan). “Jadi perayaan natal di 10 titik ini akan dikawal ketat aparat gabungan,” tegasnya.