BALI TRIBUNE - Pasca erupsi Gunung Agung, beberapa wilayah di Kabuapten Bangli yang sebelumnya aman dari paparan abu vulkanik kini mulai terpapar abu vulkani. Seperti wilayah Batur, Kintamani. Paparan abu vulkanik dirasakan oleh wisatawan dan pedagang di obyek wisata Penelokan, Kintamani, Selasa (3/7) siang.
Pedagang di kawasan obyek wisata Penelokan mengatakan, paparan abu vulkanik tidak terlalu keras dan intensitas waktu tidak terlalu lama. “Baru hari ini ada paparan abu, itu tidak terlalu lama dan tidak sampai mengganggu kunjungan wisatawan,” ujar salah seorang pedagang yang mangak di obyek wisata Penelokan.
Sementara itu salah seorang warga Batur, Jero Ketut Wijaya mengatakan paparan abu vulkanik mulai dirasakan dampaknya, seperti mata perih. Pihaknya meminta instansi terkait untuk mensuplay masker di wilayah Batur. “Memang belum ada suplay masker untuk itu kami berharap pemerintah segera menyuplay masker,” harapnya.
Di lokasi terpisah, Prebekel Desa Suter, Kecamatan Kintamani, I Wayan Nyepeg mengatakan pasca Gunung Agung erupsi pada Senin (2/7) malam, wilayah Desa Suter kembali terpapar abu vulkanik, bahkan dirasakan hujan pasir, meski tidak berlangsu lama. “Hujan abu dan pasir tidak berlangsung lama dan hari ini kondisi sudah lebih baik,” ungkapnya.
Disinggung terkait dampak yang ditimbulkan dari segi kesehatan Wayan Nyepeg mengatakan ada beberapa warganya mulai mengeluh seperti tenggorokan terasa kering, perih dimata serta dihidung terasa ada yang menyumbat.
Sementara dari sektor pertanian, warga khawatir pertanian akan rusak. “Warga kami hidup dari pertanian, dan peternakan, sementara kondisi seperti ini, jelas warga khawatir. Tanaman sudah tertutup abu, kalaupun mau dibersihkan air tidak ada,” terangnya. Pihaknya berharap pemerintah bisa membantu untuk menyuplay air, terlebih lagi saat ini memasuki musin kering.
Sementara itu Kasi Kedaruratan BPBD Bangli I Ketut Agus Sutapa mengungkapkan, Pemkab Bangli telah mengeluarkan surat kaitannya kewaspadaan aktivitas Gunung Agung. Surat yang ditujukan kepada seluruh camat di Bangli, agar bisa diinformasikan kepada seluruh masyarakat. Masyarakat diimbau untuk beraktivitas seperti biasa namun meningkatkan kewasapadaan. Mempersipakan perlengkapan yang mendukung keselamatan diri bila mana Gunung Agung kembali erupsi.
Selain itu, bila sewaktu-waktu kedatangan warga pengungsi diharapkan dapat dikoordinasikan dan dilaporkan kepada petugas baik di kecamatan ataupun petugas BPBD Bangli. ”Imbauan lainya masyarakat diharapkan mengikuti imbauan resmi yang dikeluarkan pemerintah dan tidak mempercayai berita yang tidak dapat dipercayai sumber kebenaranya,” jelasnya.