NUSA Penida Festival 2016 di hari kedua menampilkan parade budaya di pantai Banjar Nyuh, Desa Ped, Sabtu (8/10). Parade yang menampilkan berbagai kesenian tradisional ini diikuti seluruh Desa di Kecamatan Nusa Penida.
Parade budaya diawali penampilan siswa SMA/SMK Negeri 1 Nusa Penida yang menampilkan fragmentari Pasupati Padang Kasna. Dikisahkan Dalem Sawang seorang pemimpin yang perwira dan penuh wibawa yang tidak tertandingi oleh pemimpin diseluruh nusantara. Namun, akibat keangkaramurkaannya, Dalem Sawang melupakan kewajibannya sebagai seorang raja yang mengayomi masyarakat.
Mengatahui hal tersebut, Dewa Tolangkir merasa prihatin. Atas saran Dewi Parwati akhirnya diutuslah Dalem Dukut yang merupakan titisan Pasupati Padang Kasna pergi ke Nusa Penida untuk memerangi Dalem Sawang.
Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta pada pembukaan parade budaya menyampaikan, Nusa Penida selain memiliki potensi wisata alamnya juga memiliki beragam budaya dan kesenian tradisional. Melalui festival ini beragam budaya dan kesenian ini dipromosikan, sehingga selain menikmati keindahan alam wisatawan juga bisa mengetahui budaya dan kesenian yang ada di Nusa Penida. "Kegiatan ini merupakan kolaborasi keindahan laut dan kebudayaan yang dimiliki Nusa Penida," ujar Suwirta.
Untuk itu, Bupati meminta tokoh masyarakat untuk menghidupkan kembali kelompok-kelompok kesenian di Nusa Penida. "Dengan ini nantinya Nusa Penida mempunyai daya tarik tersendiri dibidang pariwisata," sebutnya.
Pembukaan parade budaya Nusa Penida Festival 2016 dihadiri Wakil Bupati Klungkung, Made Kasta, Sekda Klungkung, I Gede Putu Winastra, anggota DPRD Klungkung Dapil Nusa Penida, SKPD di lingkungan Pemkab Klungkung, Asita Bali.