balitribune.co.id | Gianyar - Kemacetan lalu lintas di wilayah Ubud sampai ke Peliatan memang sempat mereda, karena pandemi Covid-19. Namun kemacetan itu kini kembali menjadi suasa harian dan malah dinilai "positif " bagi sebagian kalangan. Karena diartikan pariwisata sudah mulai bangkit lagi.
Kondisi ini pun kerap menjadi kontroversi di tengah masyarakat. Di satu sisi semua pihak berharap kunjungan pariwisata terus meningkat. Karena perekonomian di Ubud sempat lumpuh gegara Covid-19. Hal demikian kemacetan lalu lintas seakan dimaklumi tanpa keluhan yang mencolok. Namun seiiring kemacetan ini, angka kunjungan wisatawan memang nyatanya meningkat. Dari data Dinas Periwisata Gianyar, sejak Januari hingga Agustus 2022 jumlah kunjungan wisatawan asing dan domestik terus mengalami peningkatan tajam. Dimana di awal Januari kunjungan wisatawan hanya mencapai 14.000an baik asing dan domestik, di Agustus 2022, tercatat 99.152 kunjungan wisatawan.
Kadispar Gianyar, Anak Agung Gede Putrawan, Kamis (1/9/2022) mengungkapkan, jumlah kunjungan yang tercatat tersebut baru hanya meliputi kunjungan wisatawan ke Daya Tarik Wisata (DTW) yang dikelola Pemkab Gianyar. Keseluruhan jumlah kunjungan di DTW yang dikelola Pemkab sampai Agustus sebanyak 324.229 wisatawan. Dari jumlah kunjungan tersebut, 60% adalah kunjungan wisatawan asing.
Kunjungan wisatawan ini juga didominasi wisatawan asal Australia diikuti wisatawan asal India dan Perancis. "Itu tiga besar negara kunjungan wisatawan asing, ditambah lagi dengan Singapura dan Amerika," jelasnya.
Sedangkan dari tujuh DTW yang dikelola Pemkab dominasi kunjungan di Tirta Empul Tampaksiring, DTW Gunung Kawi dan Goa Gajah.
"Untuk DTW yang di luar pengelolaan Pemkab Gianyar masih didominasi Taman Safari, Monkey Forest Ubud, Air Terjun Tegenungan, disusul DTW lainnya," bebernya. Diyakini, jumlah kunjungan yang di luar DTW dikelola Pemkab jumlahnya lebih banyak.
Adanya event G20 dan event internasional lainnya, beberapa kunjungan pastinya diarahkan ke Gianyar. Dimana kunjungan di luar kegiatan formal di sela-sela kegiatan akan menyempatkan berkunjung ke DTW di Gianyar.
"Peluang ini yang akan kita tangkap, sekalian sebagai ajang promosi wisata," harapnya. Kadispar juga berharap DTW yang diluar pengelolaan Dinas Pariwisata agar segera membenahi fasilitas penunjang.
"Seperti biasa, fasilitas penunjang yang perlu dibenahi toilet, areal parkir dan sarana lain yang mendukung DTW," jelasnya lagi.
Dikatakan, pada umumnya keluhan wisatawan asing pada persoalan kebersihan toilet, pengelolaan sampah dan sarana pendukung lain.