Diposting : 5 March 2020 23:15
I Made Darna - Bali Tribune
Balitribune.co.id|Badung - ANJLOKNYA kunjungan wisawatan Tiongkok gara-gara virus Corona benar-benar memukul pariwisata Bali, khususnya Badung. Apa sebab? Pasalnya, pasca ditutupnya penerbangan dari dan ke Tiongkok, sejumlah akomodasi dan tempat atraksi wisata di Badung sepi pengunjung. Kondisi ini pun menarik perhatian Anggota Komisi II DPRD Badung, I Made Wijaya.
Menurutnya sepinya kunjungan wisatawan ke Bali lantaran selama ini Bali terlalu mengandalkan satu negara yakni Tiongkok. Padahal, dunia pariwisata mestinya menggaet wisatawan dari seluruh dunia.
"Kita salah melangkah. Padahal kalau kita lihat, Bali bukan terkenal karena wisatawan China. Dulu ada Jepang. Mengapa sekarang baru ditinggal tamu China, kita kelimpungan," ujar Wijaya, Kamis (5/3/2020).
Politisi Gerindra ini pun menyarankan ke depan pariwisata Bali tidak boleh lagi bergantung pada tamu satu negara saja. “Ini perlu diperbaiki. Ke depan mempromosikan pariwisata harus merata ke berbagai belahan dunia. Tidak boleh hanya di satu negara itu saja,” pintanya.
Selain promosi, Wijaya juga meminta agar jalur penerbangan dari Bali diperluas lagi. Sehingga wisatawan dari banyak negara bisa langsung datang ke Bali. Selama ini, kata dia, salah satu kendala pariwisata Bali adalah terbatasnya transportasi.
“Penerbangan ke dunia barat juga harus diperbanyak. Biar tamu-tamu Eropa bisa mudah datang ke Bali. Selama ini kendala mereka transportasi,” kata Wijaya.
Mengenai virus Corona yang sudah merambah ke berbagai negara di dunia, pengusaha atraksi water sport ini berharap virus yang pertama muncul di Wuhan Tiongkok tersebut segera dapat diatasi.
"Jika ditemukan penyembuhannya, saya yakin orang-orang akan lega, maka akan banyak yang datang lagi ke Bali," tegas politisi yang akrab disapa Yonda ini.