Diposting : 7 June 2019 13:56
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
balitribune.co.id | Negara - Pasca peruskan dua patung di gerbang pintu masuk Pura Dalem Desa Pakraman Perancak, Selasa (4/6) sore, yang sempat menggegerkan umat Hindu di Jembrana, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus perusakan oleh orang tidak dikenal. Polisi kini masih menunggu dibukanya rekaman CCTV Balai Peneliatian dan Observasi Laut (BPOL) dibuka.
Sebelumnya Warga Desa Perancak, Jembrana, Selasa sore, digegerkan oleh aksi perusakan bangunan di Pura Dalem Desa Pakraman Perancak. Dua buah patung yang terpasang di kanan dan kiri kori (gerbang) jaba Pura Dalem dirusak orang tidak dikenal. Dua arca yang sebelumnya kondisi baik kini hancur dan patah menjadi dua bagian. Kejadian perusakan ini ditangani oleh Polsek Kota Negara setelah dilaporkan oleh prajuru desa pakraman setempat. Berdasarkan informasi yang diperoleh di lokasi kejadian menyebutkan, peristiwa perusakan tersebut terjadi Selasa lalu sekita pukul 06.00 Wita.
Aksi perusakan patung tersebut sempat dilihat langsung oleh salah seorang warga setempat, Nyoman Sutiani alias Siti. Berdasarkan keterangannya, saat kejadian dirinya sedang mencari rongsokan di sekitar Pura Dalem Perancak. Tiba-tiba dia melihat dua orang laki-laki dan seorang perempuan berkulit putih berdiri di depan Pura Dalem dengan mengendarai dua sepeda motor. Yang merusak patung tersebut adalah kedua lelaki yang memakai masker. "Dua laki-laki itu badannya besar-besar dan berambut gondrong. Mereka memukul-mukul dua patung hingga hancur dengan batu. Yang perempuan hanya diam," ungkapnya.
Melihat patung di gerbang pura itu, wanita ini mengaku sempat mendatangi kedua lelaki yang beringas tersebut daN menegur aksi dua pria berbadan besar tersebut. Bahkan Siti mengancam mau melaporkan kepada polisi. Namun pelaku yang tidak dikenalnya itu malah naik pitam dan justru menantangnya sebelum kabur ke arah timur di jalan desa setempat menggunakan dua sepeda motor. "Mereka bawa dua motor, satu warna hitam dan satu lagi warna biru. Tapi saya nggak tahu jenisnya, karena saya orang tua yang nggak tahu jenis motor," tutur Siti dengan bahasa Bali.
Kedua laki-laki yang melakukan perusakan tersebut dikatakannya menggunakan bahasa Bali, namun Siti mengaku tidak bisa mengenalinya, termasuk yang perempuan meskipun yang perempuan tidak menggunakan penutup wajah. Ia langsung melaporkan kejadian yang dilihatnya itu ke salah seorang prajuru desa pakraman setempat. Kejadian ini akhirnya dilaporkan ke Polsek Kota Negara. Polisi yang turun di pura yang berada di pinggir utara jalan menuju Pantai Ujung Perancak ini, sudah langsung melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi yang mengetahui kejadian tersebut.
Kapolsek Kota Negara Kompol I Ketut Maret dikonfirmasi mengatakan pihaknya setelah melakukan olah TKP serta meminta keterangan saksi, juga kini masih menunggu dibukanya rekaman CCTV di Kantor BPOL. Apabila pelaku kabur kearah utara melalui Jalan Negara-Perancak maka dipastikannya akan terekam kamera pengawas di depan kantor tersebut, "Yang jelas kami masih melakukan lidik terhadap kasus tersebut.. Kami masih menunggu petugas BPOL masuk untuk buka CCTVnya, karean hanya itu saja CCTV terdekat. tapi kalau ketimur kami akan minta keterangan warga di jalur ke Air Kuning," tandasnya.