balitribune.co.id | Bangli - Beberapa desa di kabuaten Bangli sejauh ini memang belum terjamah layanan air PDAM. Upaya pengembangan terus dilakukan perusahan plat merah ini. Tahun ini dirancang pengembangan layanan bagi masyarakat desa Suter, Kecamatan Kintamani. Disisi lain pengembangan layanan untuk desa Suter mendapat tanggapan postif dari anggota DPRD Bangli I Nyoman Basma.
Direktur PDAM Bangli, Dewa Gde Ratno Suprsa Mesi mengatakan PDAM Bangli terus melakukan pembenahan dalam upaya peningkatan dan pengembangan layanan. Apalagi komitmen Bupati Sang Nyoman Sedana Arta agar PDAM bekerja keras sehingga semua lapisan masyarakat bisa terlayani.
Kata direktur PDAM yang akrab dipanggil Dewa Rono ini dengan adanya bantuan pompa sebanyak lima unit untuk peningkatan debit sumber mata air Pebini, otomatis cakupan layanan bisa diperluas. Pihaknya merancang pelayanan untuk desa Suter, Kecamatan Kintamani. Dari hasil survei untuk jaringan pipa akan memanfaatkan jaringan yang sudah ada. ”Jumlah pelanggan sekitar 700 lebih,” ungkapnya, Minggu (26/9).
Lanjut pria asal Banjar/Kelurahan Kawan, Bangli ini tentu untuk perluasan layanan butuh proses dan pihaknya berkomitmen layanan untuk Desa Suter bisa segera terealisasi.
Disisi lain anggota DPRD Bangli, I Nyoman Basma menyambut baik rencana perluasana layanan yang dilakukan PDAM bagi Desa Suter. Sebut dewan dari Fraksi Golkar selama ini untuk pemenuhan akan air, masyarakat membeli air ke pedagang air dan jika musim hujan menapung air hujan dalam cubang.” Harga air sekitar Rp 250 ribu per truck dalam sebulan bisa habiskan 2-3 truck,” ungkap politisi asal Desa Suter ini. Dengan layanan PDAM tentu biaya untuk pemenuhan air bisa ditekan.
Kata Nyoman Basma, upaya untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat sudah sempat diupayakan yakni di era kepemimpinan bupati almarhum IB Agung Ladip telah dibangun jaringan pipa dan bak penampungan namun karena masalah debit air yang kecil akhirnya program tidak jalan. Bahkan selama duduk di dewan, pihaknya beberapa kali menyuarakan masalah klasik yang dihadapi masyarakat Suter.