Pejabat Aselon III Pemkab Gianyar Outbond 6 hari | Bali Tribune
Bali Tribune, Selasa 19 Maret 2024
Diposting : 22 November 2019 15:18
Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune/Sekda Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya

balitribune.co.id | Gianyar - Setelah Pejabat Aselon II, kini giliran pejabat eselon III di lingkungan Gianyar berkesempatan mengikuti “Outbond”. Tidak tanggung-tanggung, acara bersukacita dilaksanakan mulai Kamis (21/11) hingga Selasa (26/11) mendatang dengan mamilih dua tempat sekaligus.  Tanpa jeda, setelah di Bedugul, Tabanan,  acaranya nyambung ke Malang, Jatim.

Keterangan yang diterima, Jumat (22/11), pejabat aselon III yang dilibatkan dalam outbond itu adalah  pejabat yang baru dilantik maupun dikukuhkan. Mulai dari  Kepala bagian (kabag), sekretaris dinas (sekdis), kepala bidang (kabid) dan camat. Dalam outbond ini, mengambil dua lokasi dan masing-masing lokasi mengabiskan waktu tiga hari.

Outbond yang mengabiskan waktu relatif lama ini dinilai kelewatan. Sebab, peran eselon III terbilang vital, karena mereka pemimpin teknis di instansinya. Tanpa eselon III, pejabat aselon IV dan staf lainnya yang tugasnya bersentuhan langsung dengan pekerjaan tidak bisa  mengambil sikap tanpa persetujuan dari eselon III. 

Secara terpisah, Sekda Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya mengatakan, outbond ini tak hanya bertujuan bersenang-senang. Dalam setiap kegiatan terdapat sejumlah sub yang justru dapat membawa Pemerintahan Gianyar ke arah yang positif. Seperti, kegiatan di Bedugul, digelar dalam berbagai kegiatan indoor dan outdoor, yang bertujuan menjalin keakraban, sehingga nantinya bisa menghasilkan koordinasi yang bagus antar lini. Outbond eselon III ini, kata Wisnu merupakan terusan dari outbond eselon I dan II, yang sebelumnya memberi dampak yang positif. 

Mengenai acara di Malang, ditegaskan hanya naik bus, untuk  efisiensi anggaran. Terkait pekerjaan di instansinya, pihaknya memastikan tidak terganggu. Karena sejak jauh-jauh hari mereka digenjot untuk menyelesaikan setiap pekerjaannya. Terlebih akhir tahun jadi setiap pekerjaan diyakini  sudah tuntas.