Pelaku Biro Perjalanan Beberkan Penyebab Kedatangan PPLN Masih Stagnan | Bali Tribune
Diposting : 30 May 2022 19:21
YUE - Bali Tribune
Bali Tribune / Gubernur Bali, Wayan Koster

balitribune.co.id | DenpasarPelaku pariwisata Bali berharap usulan Gubernur Bali, Wayan Koster kepada pemerintah pusat yang disampaikan beberapa waktu lalu terkait mengubah status pandemi Covid-19 menjadi endemi di Bali akan segera direspon. Pasalnya status pandemi menjadi endemi akan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke pulau ini.

Salah satu pelaku usaha biro perjalanan wisata di Bali, I Ketut Jaman mengatakan bagi industri pariwisata, status endemi akan menghapus segala pembatasan-pembatasan yang berlaku di masa pandemi. "Kalau bisa, tidak ditetapkan lagi status pandemi lebih bagus, karena masih ada pembatasan. Jika statusnya dilonggarkan menjadi endemi, harapan kita pengunjung tidak harus dibatasi lagi pula saat mereka datang dalam kondisi sehat," katanya di Denpasar, Sabtu (28/5).

Ia berharap pandemi Covid-19 akan menjadi endemi karena masyarakat Bali sudah memiliki imunitas dari vaksinasi, angka kasus harian dan kematian akibat paparan Covid-19 semakin rendah. Ketut Jaman mengakui saat ini jumlah kedatangan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai belum mengalami peningkatan signifikan, kendati Pemerintah Indonesia telah memberikan kemudahan bagi PPLN masuk ke Bali. 

PPLN yang mendarat di Bali pasca-diberlakukannya kelonggaran aturan perjalanan dari luar negeri masih menyentuh angka 4 ribu hingga 5 ribu per hari. Dimana angka kedatangan PPLN di Bandara I Gusti Ngurah Rai saat sebelum pandemi menyentuh diatas 15 ribu per hari. 

"Memang belum terjadi peningkatan signifikan, pengalaman kami di praktisi travel biro, biasanya orang asing yang akan berlibur ke luar negeri pasti membuat perencanaan terlebih dahulu, jarang yang bepergian wisata secara dadakan. Misalnya, yang ingin sekarang, besok langsung pergi, tidak," bebernya. 

Ketut Jaman memaparkan, orang asing akan membuat perencanaan liburan ke Bali dari 3 sampai 6 bulan sebelum keberangkatan. "Karena kebiasaanya seperti itu, maka hingga sekarang belum terjadi lonjakan signifikan kedatangan PPLN dari luar negeri sejak dilonggarkan aturan perjalanan pada 18 Mei," jelasnya. 

Selain itu kata dia, masih adanya keterbatasan penerbangan dari maskapai asing ke Bali yang membuat kedatangan PPLN belum meningkat. Ia menjelaskan, maskapai asing terbang ke Bali juga perlu rencana, tidak bisa dadakan membuka slot penerbangan. 

"Maskapai akan buka slotnya 3 bulan sebelum terbang sehingga akan ada kesempatan untuk menjual tempat duduknya, jarang dadakan. Berdasarkan informasi yang kita dengar Juli keatas kedatangan maskapai asing akan lebih banyak. Harapan kita maskapai asing bisa terbang ke Bali setiap hari, bukan 3 kali seminggu. Harapan kita mulai Juli karena ada liburan sekolah di luar negeri peningkatannya akan lebih signifikan," harap Ketut Jaman. 

Sementara itu pengelola hotel dan villa pun menyampaikan harapan senada bahwa beberapa bulan kedepan akan terjadi peningkatan kedatangan turis asing ke Bali, seperti disampaikan Resort Manager The Alantara Sanur, Agung Putra. "Kami menunggu pemerintah mengubah status pandemi menjadi endemi, hal ini akan membawa dampak baik untuk pariwisata Bali," katanya.