
balitribune.co.id | Mangupura - Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau panel surya atap di sektor okomodasi wisata seperti perhotelan akan menjadi langkah awal mendukung terwujudnya Bali mandiri energi. Selain itu sekaligus menjadi bukti pelaku industri pariwisata Bali mampu mengambil peran strategis dalam mendukung transisi energi.
Saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mendorong industri pariwisata di pulau ini khususnya perhotelan mampu memanfaatkan penggunaan panel surya atap. Hal itu pun sudah diterapkan salah satu hotel di Kabupaten Badung yang diperkirakan dapat menghasilkan energi bersih sebesar 246.316 kWh per tahun.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Bali, Ida Bagus Setiawan mengatakan, hal yang dilakukan salah salah satu hotel di Kabupaten Badung ini merupakan dukungan dari pelaku industri pariwisata Bali yang mengambil peran strategis dalam transisi energi melalui pengoperasian panel surya atap. "Sebagai bukti nyata dari peran serta pihak swasta mendukung upaya Pemprov Bali mewujudkan Bali mandiri energi," katanya di Badung, Rabu (21/5).
Provinsi Bali diketahui memiliki potensi energi surya yang besar hampir sekitar 22 GW. Dari total tersebut, potensi PLTS Atap diperkirakan mencapai 3,3 hingga 10,9 GW dan hingga saat ini pemanfaatan energi tersebut baru mencapai sekitar 8,91 MWp. Berdasarkan potensi sebesar itu, Pulau Bali sebenarnya berpeluang untuk memenuhi kebutuhan listriknya secara mandiri melalui sumber-sumber energi terbarukan.
"Langkah yang dilakukan selaras dengan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 5 Tahun 2022 terkait dorongan pemerintah kepada sektor pariwisata, khususnya perhotelan, dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mulai beralih ke sumber energi terbarukan," ujarnya.
Akselerasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak swasta dan pemerintah provinsi, dibutuhkan agar program ini dapat terlaksana dengan baik dan meningkatkan citra pariwisata Bali di mata domestik dan dunia. Pihak hotel mengakui langkah ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam memberikan pengalaman menginap yang terbaik sekaligus berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.
Sebagai bagian dari industri pariwisata, khususnya perhotelan merasa memiliki tanggungjawab untuk mendukung transisi menuju energi bersih dan misi untuk mewujudkan pariwisata hijau di Bali. Sekaligus menjadi bukti bahwa pelaku industri pariwisata Bali mampu mengambil peran strategis dalam mendukung transisi energi, sekaligus menjaga harmoni antara alam, budaya, dan masyarakat lokal.