Pembuatan Perhiasan Tradisional jadi Daya Tarik Wisata | Bali Tribune
Bali Tribune, Selasa 03 Desember 2024
Diposting : 26 October 2017 22:19
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
perak
Pembuatan perhiasan perak dengan metode tradisional

BALI TRIBUNE - Kerajinan perak di Desa Celuk, Kecamatan Sukawati, Gianyar kerap menjadi salah satu sasaran wisatawan selain mengunjungi obyek-obyek wisata alam maupun buatan selama berlibur di Pulau Dewata. Seperti diketahui Desa Celuk merupakan sentra kerajinan perak Bali yang telah dikenal sejak puluhan tahun lalu.

Tidak sedikit wisatawan baik asing maupun domestik meluangkan waktu untuk berwisata belanja maupun melihat langsung proses pembuatan perak di desa tersebut. Perak yang dibuat oleh perajin Celuk ini menjadi salah satu sovenir dengan karakter khas Pulau Bali.

Biasanya sebelum mengunjungi Pasar Seni Sukawati, wisatawan yang akan berwisata di kawasan Gianyar terlebih dahulu mampir di sejumlah toko-toko perhiasan perak di Desa Celuk dengan beragam bentuk mulai dari kalung, cincin, anting, gelang dan aksesoris rambut. Menurut penuturan salah seorang pemilik gallery perak, Kadek Ganda Ismawan jika saat ini banyak perajin perak yang mulai melirik pasar domestik, khususnya yang sedang berlibur ke Bali.

Dia mengatakan wisatawan mengenal Desa Celuk sebagai pusat penjualan dan produksi perhiasan perak. "Dari penemuan sejarah, Desa Celuk sudah menjadi pusat kerajinan perak lebih dari 100 tahun yang lalu," ujarnya beberapa waktu lalu.

Namun kata dia, Desa Celuk mulai dikenal sebagai sentra perajin perhiasan perak pada tahun 1976 silam. Pembuatan perhiasan perak yang masih menggunakan metode tradisional ini diakuinya menjadi daya tarik wisatawan. "Bahkan Imagenya sekarang adalah, kalau beli perak datanglah ke Celuk," cetusnya.