
Balitribune.co.id | Negara - Memperingati tahun baru caka 1946, Lomba Ogoh-Ogoh akan kembali digelar di Jembrana. Kendati tahun ini tidak ada pementasan, namun generasi muda khusunya sekha truna di masing-masing banjar adat sangat antusias untuk mempersiapkan karya kreatifnya. Untuk mendukung kreatifitas pembuatan ogoh-ogoh, seluruh sekha truna di Jembrana diberikan bantuan subsidi pendanaan.
Peringatan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946 yang jatuh pada Senin (11/3/2024), persiapan pun kini terus dimatangkan. Termasuk sekha truna di masing-masing banjar adat di Kabupaten Jembrana yang kini tengah serius menggarap karya ogoh-ogoh kreatif mereka. Kreatifitas anak-anak muda ini mendapatkan dukungan dan apresiasi dari pemerintah daerah. Ratusan sekha truna di Jembrana telah menerima gelontoran dana subsidi kreatifitas seni ogoh-ogoh.
Masing-masing sekha truna mendaptkan subsidi pembuatan ogoh-ogoh berupa dana apresiasi senilai Rp 2,5 juta Bantuan dana subsidi untuk mendukung kreativitas seni para sekha truna ini sudah diserahkan kepada perwakilan masing-masing sekha truna Kamis (8/2/2024). Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jembrana Anak Agung Komang Sapta Negara mengatakan sebanyak 223 sekha truna di Kabupaten Jembrana sudah terdaftar sebagai penerima. Pengajuan dana apresiasi atau subsidi pembuatan ogoh-ogoh untuk Nyepi Tahun Saka 1946 ini dilakukan secara online. “Pendaftaran online mulai Rabu (17/1/2024) dan sudah ditutup Minggu (4/2/2024) malam,” jelasnya.
Seluruh sekha truna terdaftar tersebut akan mengikuti lomba dan dilakukan verifikasi oleh tim kabupaten. Namun ia menyebut peringatan Nyepi tahun ini berbeda dengan nyepi tahun sebelumnya. Pementasan yang biasanya di Catus Pata kini diganti dengan pameran.
Tidak digelarnya pementasan ogoh-ogoh menurutnya untuk menjaga stabilitas keamanan di tahun politik dan terlebih menurutnya Pengerupukan bertepatan dengan hari Umanis Kuningan. “Setelah verifikasi, 5 ogoh-ogoh terbaik di tiap kecamatan akan dinilai. 3 terbaik di tiap kecamatan akan dipamerkan di Gedung Kesenian Bung Karno Jembrana pada Hari Pangrupukan atau sehari sebelum Nyepi. 15 perwakilan ini juga mendapat dana pementasan Rp 2 juta. Nantinya pameran juga akan berbarengan dengan kegiatan sketsa ada ogoh-ogoh mini,” imbuhnya.
Kendati tidak ada pementasan bagi ogoh-ogoh yang lolos ke tingkat kabupaten, namun ia menyebutkan untuk lomba tetap berjalan dengan hadiah Juara 1 mendapat Rp 15 juta, juara 2 Rp 12 juta, juara 3 Rp 10 juta, dan harapan 1 & 2 masing-masing Rp 7 juta. “Dana apresiasi Rp 2,5 juta per sekha truna ditargetkan seluruhnya cair pertengahan Februari ini,” tandasnya.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba saat penyerahan bantuan secara simbolis menyatakan dana kepada setiap sekha truna tersebut sebagai bentuk mendukung kreativitas seni generasi muda Jembrana. Ia menyebut ogoh-ogoh merupakan ajang kreativitas dalam menjaga kelestarian budaya. “Ogoh-ogoh sebagai ajang kreatifitas dalam menjaga kelestarian budaya dan kami pastikan tetap berjalan. Kami suport dengan insentif Rp 2,5 juta per sekha truna,” ujarnya.
Pihaknya mengajak anak muda yang tergabung dalam sekha truna di setiap banjar berpartisipasi aktif dalam pembangunan di daerah. Ia berharap generasi muda semakin kompak menyambut tahun emas Jembrana tahun 2026 dengan menegakkan adat istiadat di kabupaten Jembrana. “Ada 223 sekha truna yang terdaftar mendapatkan uang insentif untuk ogoh-ogoh dan mudah-mudahan dalam rangka kegiatan ini anak muda kita makin bersatu dan kompak,” tandasnya.