Denpasar, Bali Tribune
Bertujuan untuk memberikan pemahaman secara holistik tentang tata nilai dan filosofi keagungan Keris Pusaka Indonesia, dan Warisan Budaya terkait kekayaan, keragaman dan kejeniusan keris Nusantara. Pemerintah Kota Denpasar melalui Disperindag Kota Denpasar belum lama ini menggelar Petinget Rahina Tumpek Landep.Kegiatan tersebut berlangsung di depan Museum Bali,Denpasar.
Dalam pernyataannya, Walikota Denpasar, IB Rai D Mantra, berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman tentang makna dan peranan Hari Tumpek Landep sebagai motor penggerak teknologi di Bali. Menurutnya, kegiatan ini merupakan suatu sign event yang menunjukkan kemampuan orang membuat keris secara intelektual, spiritual dan emosional.
“Kami harapkan para perajin keris di Kota Denpasar untuk dapat meningkatkan produktivitas dan kreatifitasnya dengan bertukar dengan sesama perajin serta masyarakat,” kata Rai Mantra. Sementara, Bendesa Adat Desa Pakraman Denpasar, AA Oka Suwetja, menerangkan, ada perbedaan signifikan gelaran ini dengan tahun sebelumnya.
Dikatakan Suwetja, di gelaran untuk kedelapan kalinya ini, masyarakat bisa mengurus sertifikasi serta kualifikasi keris yang dipamerkan. “Banyak masyarakat yang memiliki keris secara turun temurun tidak tahu spesifikasi kerisnya secara detail, seperti luk, pamor, fungsi, tahun pembuatan dsb. “Masyarakat yang ingin mensertifikatkan kerisnya bisa membawa keris ke lokasi kegiatan,” ucapnya.
Kadisperindag Kota Denpasar, Wayan Gatra, menambahkan, Petinget Rahina Tumpek Landep ini digelar lebih awal dari jadwal yang ditetapkan sebelumnya agar tidak berbenturan dengan jadwal Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXIIX nanti. “Bagi masyarakat yang ingin tahu, kapan dan bagaimana proses pembuatan keris bisa datang langsung ke lokasi pameran,” ajaknya.