BALI TRIBUNE - Skizofrenia merupakan penyakit jiwa yang dapat dikendalikan dengan pengobatan yang teratur sehingga mampu memberikan kesembuhan. Melihat hal tersebut Pemkot Denpasar menyediakan sebuah wadah sosial di Rumah Berdaya Denpasar bagi Penyandang Skizofrenia Denpasar. Dibangunnya Rumah Berdaya ini guna memutuskan stigma negatif masyarakat terhadap Penyandang Skizofrenia dengan memberikan berbagai pelatihan meningkatkan kreatifitas dan bakat para Penyandang Skizofrenia.
Disamping itu juga memberikan pendekatan lewat terapi aktifitas kelompok yang melibatkan mahasiswa sekolah kesehatan di Denpasar hingga diluar Kota Denpasar. “Keberadaan Rumah Berdaya Denpasar menjadi tujuan bersama dalam memutus stigma negatif masyarakat terhadap Penyandang Skizofrenia dengan merangkul berbagai kreativitas mereka,’’ ujar Ketua Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Denpasar I.A Selly Dharmawijaya Mantra, Rabu (3/1).
Lebih lanjut dikatakan dari jumlah Penyandang Skizofrenia yang berada di Rumah Berdaya telah mampu diberdayakan bersama lewat pendampingan dari dr. I Gusti Rai Putra Wiguna bersama Dinas Kesehatan Denpasar. Hal ini juga tak terlepas dari keterlibatan insan kreatif yang ada, sehingga beberapa Penyandang Skizofrenia telah dapat bersosialisasi dengan keluarga dan lingkungannya, serta telah mampu menunjukan prestasi dalam bidang menulis.
Pendekatan lewat terapi aktifitas kelompok melibatkan mahasiswa sekolah kesehartan juga sangat berperan dalam memberikan dukungan untuk selalu percaya diri dan mampu bersosialisasi. “Kreativitas Penyandang Skizofrenia juga kita rangkul dan ikut mempromosikanm seperti produk dupa, daur ulang sabun hotel, tas daur ulang, hingga kaos,’’ ujarnya.
Koordinator Rumah Berdaya Denpasar dr. I Gusti Rai Putra Wiguna mengatakan Rumah Berdaya telah menjadi salah satu tempat edukasi dan pendampingan bagi Penyandang Skizofrenia di Kota Denpasar. Beberapa sekolah kesehatan di Kota Denpasar hingga luar Denpasar terus berdatangan untuk dapat melakukan terapi aktifitas kelompok bagi Skizofrenia. Disamping itu juga Rumah Berdaya bekerjasama dengan mahasiswa sekolah kesehatan untuk memberikan layanan kesehatan bersama pihak puskesmas kerumah-rumah Penyandang Skizofrenia.
"Saat ini dari 35 orang Skizofrenia di Rumah Berdaya Denpasar telah mampu berkreativitas dan bersosialisasi dengan lingkungan. Seperti Penyandang Skizofrenia telah mampu membantu keluarga di rumah, berwirausaha hingga menjadi penulis," ujarnya.
Terapi aktifitas kelompok ini menurut dr. Rai mengajak Penyandang Skizofrenia mengembangkan bakatnya seperti menggambar, bernyanyi, berkebun, hingga membuat berbagai kerajinan seperti dupa, daur ulang sabun hotel, dan tas. Dukungan Pemkot Denpasar juga telah memberikan tempat pada ajang Denpasar Festival untuk menunjukan berbagai kreativitas yang dimiliki Penyandang Skizofrenia Rumah Berdaya.