Pencurian Pretima Berlanjut, Pura Bendesa Manik Mas Kesian Kebobolan | Bali Tribune
Diposting : 12 January 2021 20:13
I Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune / OLAH TKP- Petugas Kepolisian melakukan olah TKP di Pura Bendesa Manik Mas Batan Tingkih Kesian, Desa Lebih.

balitribune.co.id | Gianyar - Kasus pembobolan pura rupanya masih terus berlanjut di wilayah Gianyar. Kali ini yang kebobolan adalah Pura Bendesa Manik Mas Batan Tingkih Kesian, Desa Lebih. Dalam pencurian ini Pretima pura dan benda sakral lainnya senilai Rp 75 Juta, berhasil digondol pelaku.

Dari keterangan yang dihimpun, Selasa (12/1), pencurian benda sakral ini pertama kali diketahui oleh Pemangku pura, Jero Mangku Gede Patika (69). Senin (11/1) sekitar Pukul 08.00 Wita, Jero Mangku hendak bersih-bersih mempersiapkan upacara rutin. Hingga di depan Gedong Penyimpenan (tempat Pretima Pura), didapati pintu terbuka. Setelah diperiksa isinya sudah acak-acakan. Mendapati pura telah dibobol maling, Jero mangku lantas memberitahukan Kelian pemaksan Pura, I Nyoman Ngurah Subagia Negara yang tinggal di Denpasar.

Subagia pun bergegas ke Pura, dan dipastikan jika Pura yang diemponnya itu telah disatroni maling. Karena Pretima Pura serta beberapa benda sakral lainnya sudah tidak ada. Demkian pula bagian pintu Gedong terdapat bekas congkelan. "Saya diberitahu Pemangku Pura via Telpon. Saya pastikan pura kami ini jadi korban pencurian dan saya langsung lapor ke Mapolsek Gianyar," ungkapnya.

Kapolsek Kota Gianyar, Kompol IGN Yudistira yang dikorfimasi membenarkan ada pencurian tersebut. Pihaknya pun mengaku sudah menurunkan tim serta tim Identifikasi Polres Gianyar. Dari hasil oleh TKP sementara, diduga Pelaku mengambil pretima tersebut dengan cara mendobrak atau merusak pintu tempat penyimpanan pretima. Kuat dugaan jika pelaku beraksi di malam hari. "Sejumlah keterangan saksi sudah kami kumpulkan untuk penyelidika lebih lanjut," terangnya.

Dari pendataan sementara, barang yang hilang berupa Pretima, sejumlah bunga emas. Kerugian material sedikitnya Rp 75 juta. "Atas kejadian yang kesekian kalinya ini, kami harapkan masyarakat juga proaktif melakukan langkah-langkah antisipasi. Setidaknya tradisi Pakemitan diaktifkan lagi," wantinya.