Pertamakali Digelar, Upacara Melabuh Gentuh Uncal Balung | Bali Tribune
Bali Tribune, Minggu 08 September 2024
Diposting : 27 September 2023 08:10
PAM - Bali Tribune
Bali Tribune / MULANG PAKELEM - Bupati Jembrana, I Nengah Tambah bersama unsur Forkopimda Jembrana mulang pakelem di segara Perancak Jembrana.

balitribune.co.id | NegaraUntuk pertamakalinya, Pemkab Jembrana menggelar upacara melabuh gentuh Selasa (26/9) di Pantai Taman Ujung Perancak. Prosesi ini sebagai wujud menjaga  keharmonisan dengan  alam serta memohon keselamatan agar tidak terjadi bencana saat di laut maupun daratan. 

Upakara ini menggunakan sarana caru  dengan mulang pekelem kebo, kambing, angsa, bebek serta ayam yang di tenggelamkan ketengah laut oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba beserta jajaran Forkopimda Jembrana. Upacara Melabuh Gentuh Uncal Balung untuk tingkat Kabupaten pertama kali dilaksanakan oleh Bupati I Nengah Tamba setelah sebelumnya  upacara serupa tingkat Provinsi  dilaksanakan di Gilimanuk. 

Bupati I Nengah Tamba mengatakan upacara  digelar  guna menghindari terkontaminasi energi negatif dari bhuta kala tiga dungulan, sehingga perlu dilaksanakan pembersihan Jagat. "Ngaturan Pakelem Melabuh Gentuh, jadi dengan sarana kebo, angsa, bebek, ayam, dan sesajen kambing juga dan dipuput oleh Ida Pedanda saking Griya Ketugtug" ujar Bupati Tamba saat karya melabuh gentuh.  Pihaknya menjelaskan Karya Mulang Pakelem Melabuh Gentuh baru pertama kali dilakukan yang tujuannya untuk memohon keselamatan. 

"Tujuannya untuk semeton (saudara) yang bekerja di laut, nelayan yang mencari kehidupan di laut hasil ikannya agar bertambah, termasuk juga kita di pemerintahan bisa berjalan baik dalam rangka mewujudkan Jembrana Emas 2026. Semoga setelah melakukan  karya melabuh gentuh ini, jagat Bali dan khususnya jagat Jembrana agar selalu dalam perlindungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa," tandasnya. 

Sementara itu, Ida Pedanda Gede Ketut Putra Kemenuh dari Griya Ketugtug, menjelaskan ,prosesi  ini disebut Tawur Labuh Gentuh yang bertujuan menetralisir hal-hal negatif.  Tujuannya untuk  marisuda sahananing netehin gumi atau menetralisir entitas-entitas negatif yang ada di muka bumi. Selain itu guna  memohonkan kepada yang kuasa supaya dijauhkan dari bencana. "Upacara ini juga wujud ucapan  terimakasih kepada penguasa laut dalam hal ini hyang Baruna, atas hasil lautnya yang melimpah sehingga tetap terjaga ," tandasnya.