Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Politik Elektoral

Bali Tribune

BALI TRIBUNE - Zoon Politicon adalah istilah yang digunakan Aristoteles untuk menunjuk manusia sebagai makhluk sosial. Zoon berarti "hewan" dan politicon berarti "bermasyarakat". Secara harfiah Zoon Politicon berarti hewan yang bermasyarakat atau hewan yang berpolitik. Bagaimanapun, tak mungkin manusia terhindar dari aktivitas dan proses politik, apalagi jika dia merupakan bagian dari atau berada di dalam organisasi bernama negara. Nasehat Pericles mungkin menukik kepada orang yang menghindar dari politik. "Hanya karena Anda tidak mengambil minat dalam politik, tidak berarti politik tidak akan mengambil minat pada Anda,". Dan dalam praksis politik, tidak penting ada pembeda antara tidak berfikir, diam saja,  pura-pura tak mendengar, atau berusaha netral untuk tidak disentuh politik. Dalam konsep one man one vote, ketidakhadiran adalah nihil. Ini yang namanya politik elektoral. Maka mereka yang mendiamkan adalah mereka yang mempercayai atau setidaknya meloloskan diri dari aktivitas dan proses politik. Dan, setelah itu dia terkejut, kemudian berkuasa, tanpa persetujuan pemilik mandat. Padahal, mereka akan menentukan masa depan atau hajat hidup rakyat. Disitulah kita percaya nasihat getir Will Rogers, sang Pelawak Politik itu. Bahwa politik itu mahal, bahkan untuk kalahpun kita harus mengeluarkan banyak uang. Biaya itulah yang kemudian kita tanggung, sebagai rakyat. Kita akan terkena imbasnya, bahkan sampai pada anak-cucu. Jika yang terpilih pemimpin yg kita pilih maka 5 tahun lamanya penderitaan yg kita alami sampai menunggu pemilihan pemimpin berikutnya. Celakanya, “Salah satu hukuman karena menolak untuk berpartisipasi dalam politik," kata Plato, "adalah bahwa Anda berakhir diperintah oleh bawahan Anda.” Berthold Brecht (1898 – 1956), seorang penyair Jerman, yang juga dramawan, sutradara teater nasehatnya penting kita renungkan; Bahwa buta yang terburuk adalah buta politik, dia tidak mendengar, tidak berbicara, dan tidak berpartisipasi dalam peristiwa politik. Dia tidak tahu bahwa biaya hidup, harga kacang, harga ikan, harga tepung, biaya sewa, harga sepatu dan obat, semua tergantung pada keputusan politik. Orang yang buta politik begitu bodoh sehingga dia bangga dan mengatakan  membenci politik. Dia tidak tahu bahwa dari kebodohan politiknya akan lahir pelacur, anak terlantar, dan perampok, politisi buruk, rusaknya perusahaan nasional dan multinasional yang menguras kekayaan negeri.

wartawan
Mohammad S Gani
Category

HUT ke-130, BRI Region 17/Denpasar Gelar Donor Darah dan Layanan Kesehatan untuk Insan BRILiaN

balitribune.co.id | Denpasar - Memaknai Hari Ulang Tahun (HUT) BRI ke-130, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui BRI Region 17/Denpasar menyelenggarakan kegiatan donor darah dan layanan kesehatan sebagai komitmen BRI untuk terus tumbuh berkelanjutan dengan mengedepankan kepedulian sosial dan kesehatan Insan BRILiaN.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Dibandrol Rp27 Jutaan, Motor Listrik Molis Sprinto Resmi Hadir di Pulau Dewata

balitribune.co.id | Denpasar - PT Indomobil Emotor Internasional (IEI) kembali melanjutkan rangkaian regional launching motor listrik (Molis) terbarunya, Indomobil eMotor (IM) Sprinto, dengan menghadirkan produk ini secara resmi kepada masyarakat Bali.  Acara peluncuran menghadirkan suasana lebih dekat dan interaktif bagi para undangan serta media untuk mengenal lebih jauh karakter dan teknologi yang dibawa Sprinto.

Baca Selengkapnya icon click

Terciduk Google Maps, Tabir Eksploitasi Hutan di Taman Nasional Bali Barat Terbongkar

balitribune.co.id | Negara - Kawasan Hutan Bali Barat, yang selama ini menjadi benteng terakhir kelestarian ekosistem di ujung barat Pulau Dewata, kini dinilai sudah berada dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan. Berawal dari viralnya tangkapan layar peta digital Google Maps yang menunjukkan area "botak" di tengah rimbunnya tutupan hijau, tabir dugaan eksploitasi hutan oleh pihak swasta kian mencuat.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Korupsi Rumah Subsidi di Buleleng, 399 Dokumen Direkayasa, Negara Rugi Rp41 Miliar

balitribune.co.id | Denpasar - Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Bali yang baru Dr. Catharina Muliana Girsang langsung tancap gas dalam membongkar kasus korupsi. Ini seiring ditetapkannya dua tersangka baru berkaitan dengan perkara penyelewengan bantuan rumah subsidi di Kabupaten Buleleng. Mereka masing - masing berinisial KB selaku pemilik dan Direktur PT Pacung Prima Lestari (Pengembang) dan IK ADP Relationship Manager Bank BUMN penyalur kredit.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.