balitribune.co.id | Denpasar - Kapolresta Denpasar Kombes Pol.Bambang Yugo Pamungkas bersama Dandim 1611/Badung Kolonel Inf Dody Trio Hadi melakukan sosialisasi dan koordinasi pengamanan selama KTT G - 20 di Kelurahan Benoa, Selasa (25/10/22). Wilayah Kelurahan Benoa merupakan tempat pelaksanaan KTT G - 20 termasuk juga hotel tempat delegasi menginap. Aparat Kelurahan diharapkan untuk menyampaikan kepada masyarakat tentang mekanisme pengamanan selama Presidensi KTT G - 20.
Bambang Pamungkas menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada seluruh perangkat Desa yang memiliki peran penting dan ini merupakan wujud dukungan untuk mensukseskan pelaksanaan KTT G - 20. “Sebagai warga negara yang baik, kita semua punya visi dan misi yang sama mensukseskan pelaksanaan KTT G20. Event ini memiliki pengaruh untuk Bangsa Indonesia, khususnya Bali yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi, setelah dilanda pandemi Covid-19 selama dua tahun,” katanya.
Saat KTT G20 akan ada pembatasan-pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah, yaitu pembatasan kegiatan yang mulai dari diberlakukannya work from home (WFH) dan belajar daring bagi siswa sekolah dan hal tersebut bukan bermaksud membuat orang liburan namun guna membatasi kegiatan masyarakat di luar rumah. Terkait pembatasan jalan nanti, akan dibatasi pengendara untuk melintas di jalur tol menuju Sawangan. Sedangkan di wilayah Peminge hanya diperbolehkan menggunakan kendaraan listrik. "Apapun permasalahan yang terjadi saat ini, kami harapkan sebisa mungkin diselesaikan dengan humanis dengan mengedepankan peran pengamanan berbasis adat, yaitu Sipandu Beradat,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Dody Trio Hadi. Sebagian besar hotel berada di wilayah Kelurahan Benoa, akan ada 41 negara yang akan hadir di Bali beserta sejumlah kepala negara. Untuk itu, dirinya meminta kepada seluruh masyarakat untuk mendukung pelaksanaan KTT G - 20. Terkait diberlakukan penutupan jalan dan untuk pedagang kaki lima sepanjang jalur diminta untuk sementara tidak berjualan. Selain itu, bagi pemilik hewan ternak, seperti sapi dan anjing wajib dikandangi agar tidak mengganggu para delegasi saat melintas. “Sebelumnya kami mohon maaf adanya ketidaknyamanan dengan adanya pembatasan-pembatasan tersebut. Namun kami hanya menginginkan agar jalannya pelaksanaan kegiatan dapat berjalan aman dan sukses,” ungkapnya.
Ia juga meminta kepada para Kaling dan masyarakat lainnya agar peduli dengan lingkungan sekitar. Apabila mendengar dan melihat adanya permasalahan maupun adanya warga pendatang agar berkoordinasi dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas, sehingga dapat melakukan pencegahan dini dan deteksi dini.