BALI TRIBUNE - Pekan Olahraga Seni Pelajar (Porsenijar) telah berakhir, Selasa (6/6) lalu dengan menempatkan kontingen Kota Denpasar keluar sebagai juara umum, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun ada yang menarik untuk disimak, yakni dampak dari gelaran itu terhadap pertumbuhan venue olahraga di Bali.
Ketua Umum KONI Bali, I Ketut Suwandi ditemui Jumat (9/6) di ruang kerjanya, berharap adanya Porsenijar (Bali) mampu menumbuhkembangkan keberadaan venue olahraga di kabupaten-kabupaten seluruh Bali.
“Sejatinya event tersebut hajatannya Dispora Bali. Namun, KONI Bali selaku induk organisasi olahraga Bali ini memiliki pandangan terkait pelaksanaan Porsenijar Bali 2017, terutama soal venue-venue kejuaraan yang mempertandingkan 21 cabor resmi dan 4 eksibisi tersebut,” papar Suwandi.
Suwandi merasa Porsenijar Bali masih kurang membumi. Pasalnya, tiap tahun venue yang dipakai mayoritas berada di Denpasar dan beberapa di Kabupaten Badung.
“Namanya saja Porsenijar Bali, ya sudah seharusnya pertandingan-pertandingan bisa digelar di beberapa kabupaten. Ini cuma saran saja. Ya biar masyarakat sekitar, khususnya di kabupaten juga merasakan dampak dari Porsenijar Bali ini. Misalnya teman-teman sekolah atlet yang jauh berada di luar Denpasar, ketika pertandingan misalnya digelar di Karangasem, mereka bisa memberikan dukungan,” ucapnya.
Padahal menurutnya banyak venue-venue cabor yang dipertandingkan tersebut sudah tersedia di beberapa kabupaten. “Apalagi kabupaten di Bali sudah pernah menjadi tuan rumah Porprov. Kan venue sudah ada, tinggal dipergunakan saja. Hasilnya kan bisa koordinasi dengan Dispora masing-masing kabupaten,” imbuhnya.
Pesannya, jangan sampai kesannya Porsenijar Bali numplek di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung saja. Karena, beberapa kabupaten juga berhak menggelar pertandingan, ditambah dengan sudah adanya venue. “Alangkah baiknya itu dilakukan. Dan juga dapat memotivasi pembangunan di kabupaten/kota lebih maju lagi. Itu merupakan tantagan bagi Dispora provinsi ke depan. Dengan begitu keberadaan Porsenijar Bali ini bisa diketahui masyarakat secara luas,” harap Suwandi.