balitribune.co.id | Bangli - Untuk menyukseskan program nasional penanaman jagung serentak 1 juta hektar di kabupaten Bangli telah disiapkan lahan seluas 16 hektar. Penanaman perdana program tersebut, dipusatkan di Banjar Temaga, Desa Tiga Kecamatan Susut, dipimpin langsung Kapolres Bangli AKBP. I Gede Putra, Selasa, (21/1). Kegiatan juga di hadiri Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta bersama Forkopimda Bangli, Dandim 1626/Bangli, Wakil Ketua DPRD Bangli, Kejaksaan Negeri Bangli, Kadis PKP, Camat Susut, Perbekel Desa Tiga serta Anggota Kelompok Tani Br. Temaga.
Program tersebut merupakan kerjasama antara Polri dan Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang bertujuan mendukung target swasembada pangan Nasional pada tahun 2025. Yang mana, penanaman jagung serentak 1 juta hektar dilaksanakan melalui virtual aplikasi Zoom yang dipusatkan di wilayah Polres Subang, Jabar, yang dihadiri oleh Kapolri dan Kementan RI.
Kapolres Bangli, AKBP. I Gede Putra, penanaman jagung serentak merupakan bagian dari program asta cita dari Bapak Presiden, khususnya untuk mewujudkan swasembada pangan. "Khusus di Bangli, kita sudah mempersiapkan lahan seluas 16 hektar tersebar di empat kecamatan yang nantinya kita tanami jagung, untuk luas lahan bisa saja bertambah " ungkap Kapolres asal Karangasem ini
Lanjutnya, guna mensukseskan program tersebut, pihaknya bersinergi dengan Dinas terkait dan masyarakat. Penanaman jagung sebagai salah satu komoditas utama, diharapkan mampu meningkatkan produksi pangan nasional sekaligus memberdayakan masyarakat di sektor pertanian.
"Untuk distribusi dan pemasaran hasil panen, kita akan bekerjasama dengan Bulog," sebutnya.
Selain jagung, diakui, Polres Bangli juga menggencarkan program pekarangan bergizi.
Sementara Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta menegaskan Pemkab Bangli komitmen mendukung program prioritas Presiden Prabowo, salah satunya untuk mewujudkan swasembada pangan. Diakui, penanaman jagung ini, bisa untuk konsumsi dan juga bisa untuk pakan ternak. "Dari 16 hektar lahan yang akan ditanami jagung, ada beberapa lahan yang juga selama ini tidak produktif. Karena itu, dengan program penanaman jagung ini, kita harapkan lahan yang kurang produktif bisa dimaksimalkan," ujarnya.
Lebih lanjut, kata Bupati Sedana Arta, sejauh ini, minat petani menanam jagung memang masih minim, khususnya jagung untuk konsumsi hewan ternak. Sebab, para petani sudah pintar-pintar melihat potensi hasil yang didapat. "Kalau hasilnya nanti bagus jika dibandingkan dengan komuditas lainnya tentunya petani akan lebih memilih menanam jagung," sebutnya. Disisi lain, untuk tanaman padi diakui, Kabupaten Bangli masih punya luasan lahan yang cukup. Namun memang masih ada beberapa kendala yang mesti diperbaiki terkait saluran irigasi, bendungan dan sebagainya. "Kita sudah melakukan pendataan dan tahun ini kita akan mengalokasikan beberapa bendungan dan saluran irigasi akan kita lakukan perbaikan," jelasnya.