Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Promosikan Desa Wisata, Disparda Gandeng Travel Agent

Desa Wisata Penglipuran di Kabupaten Bangli.

PROMOSI wisata khususnya desa wisata di Pulau Dewata belum optimal dilakukan. Promosi tersebut baru dilakukan oleh beberapa travel agent yang tergabung di Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Bali dalam bentuk memasukkan desa wisata ke dalam paket tour.

Menurut Ketua Asita Bali, I Ketut Ardana, keberadaan desa wisata sekarang ini sudah dimasukkan ke dalam paket tour oleh beberapa travel agent. Dia menyebutkan dari jumlah anggota 392 travel agent yang tergabung di Asita Bali sekitar 10-15 persen telah membawa wisatawan ke desa wisata.

“Beberapa travel agent memang sudah menjualnya (paket tour ke desa wisata) dan ada yang sudah dalam paket-paket mereka,” katanya di Denpasar, Senin (25/4). Ardana mengatakan, desa wisata selalu menarik bagi wisatawan karena di tempat itu dapat secara langsung menyaksikan banyak hal yang tidak ada di negaranya.

“Pariwisata Bali memang di situ potensinya/taksunya ketika wisatawan bisa melihat berbagai aktivitas keseharian masyarakatnya sebagai budaya Bali,” ucapnya. Pihaknya menyatakan, rata-rata turis asing asal Eropa dan Amerika suka berada di pedesaan. Begitu juga dikatakannya bahwa wisatawan Asia juga sudah mulai tertarik menikmati suasana pedesaan.

Terlebih kehidupan pedesaan di pulau seribu Pura ini menawarkan budaya dan adat istiadat warga khas yang tidak ada di negeri asal mereka. “Budaya Bali yang unik inilah yang ingin dilihat oleh wisatawan bukan yang lainnya. Kalau yang lainnya itu supplement,” tegas Ardana.

Kepala Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Bali, Anak Agung Gede Yuniartha Putra, mengakui jika promosi keberadaan desa wisata ini masih sangat kurang. “Saya akui iya memang desa wisata kurang promosi. Kita akan melakukan promosi. Terkait desa-desa wisata ini kita gandeng travel agent,” akunya.

Yuniartha juga menyatakan jika kedepannya berencana untuk mempertemukan desa wisata ini dengan hotel-hotel yang ada di Bali. Sehingga desa wisata kata dia bisa diadopsi sebagai anak angkat. Namun pihaknya pun tidak menganjurkan desa wisata harus membuat home stay.

“Kita lihat seperti Penglipuran rumah penduduk langsung dipakai penginapan. Nah itu harapan kita kedepannya. Sekarang ini Pemprov Bali belum menyediakan dana untuk promosi desa wisata. Sekarang belum. Saya sudah bicara dengan Asita bahwa mereka siap memasarkan desa wisata ini,” terangnya.

wartawan
Ayu Eka Agustini

Merayakan Natal di Tengah Kemerosotan Ekologis

balitribune.co.id | Sebentar lagi gereja sejagat merayakan Natal. Liturgi meriah, paduan suara gegap gempita. Banyak kota-kota di dunia juga di Indonesia memberi warna dan ciri tersendiri. Ada pohon natal menjulang tinggi, dihiasi lampu warna-warni. Pernak pernik Natal ini dipasang di banyak sudut kota, di mall, pusat keramaian dan sebagainya.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Libur Nataru 2025/2026, BRI Denpasar Siapkan Kas Rp 1 Triliun

balitribune.co.id | Denpasar - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui BRI Region 17/Denpasar memastikan kesiapan layanan perbankan bagi masyarakat selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), khususnya di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Berlangsung Meriah, Telkomsel Ikut Semarakan Denpasar Festival ke-18

balitribune.co.id | Denpasar - Telkomsel turut berpartisipasi pada event Denpasar Festival ke-18 sebagai bentuk komitmen dalam mendukung kegiatan budaya sekaligus menghadirkan pengalaman layanan terbaik bagi masyarakat. Kehadiran Telkomsel pada perhelatan tahunan ini diwujudkan melalui booth pelayanan pelanggan yang siap melayani berbagai kebutuhan pengunjung selama acara berlangsung.

Baca Selengkapnya icon click

Tiga Langkah Kecil Pastikan Liburan Tahun Baru Masih Masuk ke Rencana Keuangan

balitribune.co.id | Denpasar - Berdasarkan data OCBC Financial Fitness Index 2025, hanya 12% menggunakan uang sesuai dengan anggaran yang sudah ditetapkan di awal tahun. 82 persennya menganggap anggaran hanyalah angan-angan. 76 persen anak muda masih habiskan uang demi ikut gaya hidup satu sama lain. Meskipun turun dari 80 persen, angka ini masih tergolong tinggi.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.