Diposting : 5 May 2019 22:28
Djoko Purnomo - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Pengprov Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Bali memprediksi target meraih medali emas di sektor putri di PON XX/2020 Papua mendatang sangat berat. Tapi hal itu bukan mustahil dicapai meski persaingan sangat ketat.
“Pra-PON saja belum digelar dan baru akan dilaksanakan di Surabaya, Agustus mendatang. Pra-PON itulah nantinya jadi acuan bagi kita seberapa besar potensi medali emas itu di sektor putri,” ujar Penasihat FPTI Bali, Suhardi Eka Prasetya, Jumat (3/5).
Menurut Suhardi, beratnya di putri karena adanya satu rival berat dari NTB, Nurul Ikomah di Pra-PON nanti. Namun semua itu tak menutup kemungkinan, jika atlet panjat tebing putri andalan Bali, Nadya Putri Virgita bisa mencuri emas.
“Kalau Pra-PON saya tidak bicara banyak, karena intinya para atlet panjat tebing putra dan putri andalan Bali pastinya lolos ke PON Papua. Nah kan puncaknya prestasi di PON, di situlah kami mulai memprediksi. Tapi pastinya juga melihat hasil Pra-PON,” ungkap Suhardi.
Disebutkannya, sejatinya Nurul Ikomah yang merupakan rival berat Nadya karena postur tubuhnya tinggi. Sehingga ketika memanjat di trek kecepatannya dilakukan dengan cara biasa karena tinggi, sedangkan Nadya masih harus loncat dari batu ke batu lainnya.
“Itu saja kelebihan Nurul Ikomah dibanding Nadya. Tapi semuanya juga tergantung dari treknya nanti. Jika treknya ketinggiannya tak begitu tinggi, maka Nadya akan bisa mengatasi Nurul Ikomah. Makanya semoga nantinya trek di PON Papua pendek-pendek,” ujarnya.
Pertimbangannya juga, kata Suhardi, Nadya sebenarnya hanya kalah di nomor speed saja, lantaran Nadya spesialisnya di boulder dan lead. Kalau di dua nomor itu, Nadya bisa mengalahkan Nurul sedikit.
“Kalau di putra, dua andalan kami Temi Teli Lasa dan Rivaldi Ode Rijaya saya rasa kalau 2 emas saja masih bisa diraih di PON Papua. Baik itu di nomor perorangan, tim beregu atau di nomor triathlon. Kalau pesaingnya hanya dua pemanjat tebing dari Jawa Timur (Jatim) yakni fatkurozi dan Rindy,” pungkas Suhardi.