Balitribune.co.id | Denpasar - Seorang anggota geng motor Dongki bernama Imamuel Pratama ditembak anggota Polsek Denpasar Selatan (Densel) karena berusaha merampas senjata milik anggota polisi. Sementara tiga rekannya yang berhasil kabur, masih dalam pengejaran polisi.
Informasi yang berhasil dihimpun Bali Tribune mengatakan, kejadian ini berawal dari anggota Reskrim yang melakukan kegiatan patroli. Saat melintas di Jalan Kertha Petasikan, polisi mendapati keempat orang ini sedang nongkrong. Sehingga polisi yang melakukan patroli itu memberikan imbauan. Namun mereka tidak terima. Bahkan, Imanuel Pratama mengeluarkan pedang yang dibawanya.
Melihat hal yang membahayakan tersebut, polisi kemudian melakukan tembakan peringatan. Namun warga Yang Batu Denpasar Timur yang merupakan residivis ini justru berusaha merampas senjata milik anggota polisi yang melakukan tembakan peringatan itu. Sehingga anggota polisi yang lain terpaksa menembak kakinya untuk melumpuhkannya.
"Padahal anggota polisi sudah mengeluarkan identitas anggota polisi. Tapi mereka tidak hiraukan dan tetap melawan petugas. Sehingga ditembak, kena tempurung lutut dan harus dioperasi. Saat ini dirawat di Rumah Sakit Bali Mandara," ungkap seorang petugas.
Direktur Utama RS Bali Mandara, dr Bagus Dharmayasa yang dikonfirmasi Bali Tribune mengatakan, pihaknya ada merawat pasien luka tembak. Namun ia menyarankan untuk konfirmasi kepada pihak kepolisian. "Kami hanya merawatnya. Supaya tidak salah dan lebih jelas, hubungi pihak kepolisian untuk memberikan keterangan karena itu wewenangnya kepolisian," ujarnya.
Sementara Kapolsek Densel, Kompol I Nyoman Wirajaya, yang dikonfirmasi Bali Tribune via pesan singkat whatsapp hingga berita ini ditulis tidak dijawab.