Rapat Paripurna DPRD Klungkung, Bahas Perubahan RPJMD untuk Optimalkan Kinerja Eksekutif | Bali Tribune
Diposting : 20 June 2022 20:44
ATA - Bali Tribune
Bali Tribune / PARIPURNA - Rapat Paripurna DPRD Klungkung bahas RPJMD Semesta berencana.

balitribune.co.id | SemarapuraDPRD dan Pemkab Klungkung menggelar rapat paripurna terkait  perubahan atas Perda No 2 Tahun 2019 tentang RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) Semeta Berencana 2018-2023 di Kantor DPRD Klungkung, Senin (20/6/2022). Anggota dewan pun berharap kedepan Pemkab Klungkung memprioritaskan program pemulihan ekonomi, pasca pandemi Covid-19.

Hadir Bupati Klungkung Nyoman Suwirta dan Wabup Made Kasta serta Ketua DPRD Anak Agung Gede Anom serta Wakil Ketua ok Gde Agung dan Wayan Baru. Rapat paripurna tersebut dipimpin Ketua DPRD Klungkung AA Gde Ano. Sidang Paripurna DPRD Klungkung ini hampir semua anggota dewan di hari petama kerja ini hadir.

Ketua DPRD Klungkung AA Gde Anom mengungkapkan, pandemi Covid-19 yang mewabah menyebabkan permasalahan ekonomi hampir di setiap daerah di Indonesia. Sehingga kedepan, seluruh program Pemkab Klungkung diharapkan mengarah ke program pemulihan ekonomi pasca pandemi. "Kami di daerah, harus membantu pemerintah juga untuk pemulihan ekonomi. Melalui pembahasan ini, kami dorong pemerintah untuk genjot OPD (organisasi perangkat daerah) untuk masalah pemulihan ekonomi. OPD yang membidangi harus proaktif," ujar AA Gde Anom ditemui seusai paripurna.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menyampaikan, perubahan RPJMD dilakukan karena adanya perubahan nomenklatur OPD untuk diselaraskan dengan pusat. Termasuk adanya sasaran yang harus direvisi, karena pengaruh pandemi Covid-19. Bupati Suwirta menyebutkan bahwa pembangunan daerah adalah upaya mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya daerah untuk peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah. Untuk mencapai tujuan pembangunan

"Dua tahun kami tidak bisa bekerja maksimal karena fokus ke penanggulangan pandemi. Ada sasaran yang harus direvisi, misal saja kemiskinan yang sebelumnya ditargerkan kemiskinan 3 persen. Dengan kondisi saat ini, sulit itu tercapai, sehingga harus diselaskan," jelas Bupati Suwirta optimis.