Diposting : 18 June 2018 19:23
Djoko Moeljono - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Sekitar 1.200 warga Kota Denpasar juga para pecinta yoga, sejak pagi dini hari memadati Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala, Denpasar, untuk memeriahkan dan memperingati Hari Yoga Internasional 2018, Minggu (17/6).
Dalam penyelenggaraan ke-4 kalinya ini, pihak Konsulat Jenderal India di Bali juga mengundang sejumlah pejabat teras di lingkungan pemerintahan dan pakar kebugaran, termasuk perwakilan sejumlah komunitas yoga di Bali.
Konsul Jenderal India di Bali, RO Sunil Babu, dalam sambutannya menekankan pentingnya yoga dalam meringankan masalah kesehatan dan mengurangi stres melalui latihan yoga secara teratur.
“Terima kasih kepada Gubernur Bali dan segenap jajaran Pemerintah Provinsi Bali atas dukungan dan kerja sama yang telah diberikan, juga kepada pihak-pihak yang bekerja tanpa kenal lelah untuk menyukseskan Hari Yoga Internasional ke-empat ini,” ujar RO Sunil Babu di sela acara tersebut.
Hari Yoga Internasional merupakan inisiatif Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modi, yang dalam pidatonya di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), 27 September 2014 lalu, mendukung manfaat yoga dan mengusulkan penetapan Hari Yoga Internasional.
Hal ini juga didukung oleh 175 negara, termasuk Indonesia, bahkan pada 11 Desember 2014, Majelis Umum PBB, mengeluarkan resolusi yang didukung oleh 193 negara, sehingga pada 21 Juni 2015 mulai diperingati sebagai Hari Yoga Internasional untuk pertama kalinya.
Penyelenggaraan acara kemarin pagi diawali dengan pemutaran video yang berisi pesan dari PM India, Narendra Modi dan menyebutkan bahwa yoga adalah salah satu warisan India kuno yang paling berharga. Dalam Bhagavad Gita disebutkan, "Samatvam Yoga Uchyate" yang berarti, keseimbangan dan ketenangan pikiran adalah yoga, sekaligus sebagai kunci kebugaran dan kesehatan.
Selain menyatukan pikiran, tubuh, dan daya piker, yoga juga menawarkan solusi untuk menghilangkan stres dan depresi yang menjadi “pembunuh” saat ini. Yoga sangat baik untuk relaksasi pikiran dan tubuh, tidak mengenal usia, jenis kelamin, agama, dan bangsa juga tidak membedakan siapa pun status sosialnya, karena yang dibutuhkan hanyalah keinginan untuk berlatih.